Pagi Tadi Rupiah Menguat Tipis ke Rp 14.890 Per Dollar AS
Perdagangan USD/IDR pada hari Rabu lalu sempat menyentuh Rp 14.938, yang ikut menekan bursa saham sampai 3,7%.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Dimas Andi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (7/9/2018). Hal ini didorong oleh pelemahan dollar AS dan intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Mengutip Bloomberg, rupiah menguat tipis ke Rp 14.890 per dollar AS pukul 9:20 WIB, berbanding kemari di posisi 14.893.
Perdagangan USD/IDR pada hari Rabu lalu sempat menyentuh Rp 14.938, yang ikut menekan bursa saham sampai 3,7%.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar diperkirakan melemah di kisaran 94,80—95,00. Mata uang dollar AS berpeluang melemah terhadap Euro dan Poundsterling.
“Pelemahan dollar AS didorong oleh melemahnya data tenaga kerja AS,” kata dia dalam riset, hari ini.
Sebagai info, Moody’s Analytic melaporkan, perusahaan swasta AS menambah sekitar 163.000 tenaga kerja baru di bulan Agustus. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi sebesar 190.000.
Baca: Pakai Ilmu Sirep? Maling di Depok Sukses Bawa Kabur 2 Motor Sekaligus Plus STNK dan BPKB-nya!
Pelemahan ini semakin memperkuat keyakinan investor bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif untuk menaikan suku bunga acuan AS di tengah tensi perang dagang yang semakin memanas antara AS—China.
Pelemahan dollar AS kemungkinan akan membantu penguatan mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
Selain itu, intervensi ganda BI di pasar surat utang dan pasar uang juga bisa menjadi stimulus bagi rupiah. Mikail memprediksi, rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp 14.850—Rp 14.900 per dollar AS.