Faktor-Faktor yang Bikin SBR004 Tembus Pemesanan di Atas Rp 3 T
Selain itu, faktor lainnya adalah semakin besarnya kesadaran berinvestasi dengan adanya instrumen SUN berbasis tabungan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pemesanan saving bond retail (SBR) seri SBR004 dilaporkan sudah mencapai di atas Rp3 triliun.
Pemerintah menilai ada beberapa faktor yang membuat Surat Utang Negara tersebut sangat diminati.
Satu di antara faktornya karena panjangnya masa durasi penawaran. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menilai masa penawaran SBR004 yang panjang membuka kesempatan lebih besar bagi masyarakat.
Selain itu, faktor lainnya adalah semakin besarnya kesadaran berinvestasi dengan adanya instrumen SUN berbasis tabungan.
“Selain kesadaran berinvestasi, kami melihat adanya kesadaran berbangsa para pemesan instrumen SBR004 untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan negara melalui instrumen SUN berbasis tabungan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/9/2018).
Savings Bond Ritel adalah produk SUN untuk investor individu (ritel) yang penjualannya dilakukan melalui sistem online yang dikenal dengan “e-SBN”.
Sistem e-SBN merupakan salah satu milestone yang penting dalam upaya Pemerintah mengembangkan dan memperdalam pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Inovasi teknologi e-SBN juga telah menjangkau investor di 34 provinsi dan memberikan kemudahan kepada investor untuk berinvestasi di instrumen SUN Ritel selama 24 jam selama masa penawaran sekaligus dapat menjangkau basis investor ritel yang lebih luas.
Hingga pekan ini, SBR004 dengan mengusung tagline “Aku Pun Bisa Investasi” yang diterbitkan secara elektronik (e-SBN) dengan masa penawaran mulai 20 Agustus hingga 13 September 2018 telah mencapai lebih dari Rp3 triliun dari target di atas Rp5 triliun.
Dana hasil penjualan SBR004 tersebut akan dialokasikan pemerintah untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2018, terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Target SBR004 jauh lebih besar dibandingkan tiga SBR sebelumnya. Dari hasil penjualan SBR001 tercapai Rp2,39 triliun, sementara hasil penjualan SBR002 Rp3,92 triliun.
Strategi berbeda terjadi pada SBR003 yang meraih Rp1,93 triliun karena ditujukan pada pasar yang lebih retail dan milenial.
Sebagai produk yang merupakan penerus dari SBR003, penjualan SBR004 ditawarkan dengan tingkat kupon perdana yang tidak kalah menarik, yakni 8,05% pa (kupon mengambang) dengan masa tenor 2 tahun yang diperoleh dari penjumlahan antara suku bunga Bank Indonesia 7 Days Repo Rate yang sudah naik 125 bps tahun ini menjadi 5,50% dengan premium spread tetap sebesar 255 bps.
“Selain itu SBR004 serupa SBR003 dipasarkan secara daring dan melibatkan 11 mitra penjual, melampaui SBR003 yang hanya melibatkan 9 mitra distribusi. Kami optimistis, hingga masa penutupan target di atas Rp5 triliun akan tercapai,” tuturnya.