Naikkan Lifting Migas, Pertamina Genjot Eksplorasi di Sumur-sumur Potensial Dalam Negeri
Bisnis di sektor hulu menyedot banyak dana yang harus disiapkan Pertamina namun dengan risiko dan hasil yang tidak bisa diprediksi di awal.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina kini dinilai lebih agresif melakukan eksplorasi sumur-sumur migas baru di dalam negeri untuk menggenjot lifting minyak dan gas bumi.
Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) Adnan Rarasina mengatakan, dibandingkan operator migas asing, Pertamina lebih lincah melakukan kegiatan eksplorasi tersebut.
“Dari total kegiatan eksplorasi yang dilakukan berbagai operator di Indonesia, 70 persen lebih dilakukan Pertamina,” kata Adnan dalam keterangan pers kepada Tribunnews, Jumat (21/9/2018).
Adnan tak menampik, sebagian kalangan menilai selama ini Pertamina terlalu fokus di bisnis hilir migas. Namun dia menegaskan, persepsi itu tidak tepat karena jika melihat data yang ada, perusahaan migas pelat merah ini juga aktif mengelola kegiatan hulu melalui dua anak usahanya, Pertamina Hulu Energi dan Pertamina EP.
“Makanya kita harus mengapresiasi upaya keras Pertamina dalam melakukan eksplorasi,” ujar dia.
Baca: Bidik Sektor Infrastruktur dan Logistik, UD Trucks Tawarkan Kuzer ke Pengusaha Jawa Timur
Industri hulu migas menurut Adnan memang memiliki karakteristik yang unik dibandingkan sisi hilir. Berbeda dengan hilir dimana perputaran uang yang terjadi sangat cepat, sisi hulu justru sebaliknya dan bersikap jangka panjang.
Bisnis di sektor hulu menyedot banyak dana yang harus disiapkan Pertamina namun dengan risiko dan hasil yang tidak bisa diprediksi di awal.
Hal ini karena dalam setiap kegiatan eksplorasi, termasuk uji seismik 2D dan 3D, tidak selalu bisa positif menemukan cadangan minyak dan gas baru.
“Ada juga yang tidak menghasilkan apapun, dan semua itu ditanggung oleh operator. Karena itu semua pihak memang harus mendukung,” ungkapnya.
Selama 2018 ini, kegiatan eksplorasi Pertamina berupa uji seismik 2D sudah dituntaskan sepanjang 153 km dan hingga akhir 2018 diproyeksikan akan mencapai panjang 2.590 km.
Sedangkan untuk uji seismik 3D, Pertamina melakukannya di area seluas 419 Km2 dan diproyeksikan sampai akhir tahun 2018 akan mencapai luasan 869 Km2.
Kegiatan hulu migas Pertamina lainnya adalah pengeboran di tujuh sumur eksplorasi dari proyeksi hingga akhir tahun yaitu sejumlah 17 sumur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.