Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produsen Minyak Dunia Bertemu di Aljazair, Bahas Tren Kenaikan Harga di Pasar Global

Harga minyak global tetap tinggi karena sikap AS yang mendesak negara-negara lain untuk melakukan penundaan impor minyak mentah dari Iran.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Produsen Minyak Dunia Bertemu di Aljazair, Bahas Tren Kenaikan Harga di Pasar Global
AP PHOTO/ANIS BHELGOUL
Perwakilan Iran untuk OPEC, Hossein Kazempour Ardebili. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ALJAZAIR - Arab Saudi dan produsen minyak utama lainnya telah melakukan pertemuan untuk membahas solusi dalam menekan kenaikan harga minyak.

Perwakilan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC seperti Rusia, berkumpul di Aljazair pada hari Minggu kemarin.

Harga minyak global tetap tinggi karena sikap Amerika Serikat (AS) yang mendesak negara-negara lain untuk melakukan penundaan impor minyak mentah dari Iran pada November 2017.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari sanksi ekonomi AS terhadap negara yang dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani itu.

Dikutip dari laman NHK World, Senin (24/9/2018), salah satu negara yang terkena dampaknya adalah Jepang. Harga bensin di Jepang saat ini telah mencapai level tertingginya dalam 3 tahun 9 bulan. 

Baca: Skandalnya Terungkap, Porsche Stop Produksi Mobil Diesel

Sementara itu, Arab Saudi yang memimpin pertemuan tersebut ingin menjaga kenaikan harga minyak melalui cara meningkatkan produksi minyak mentah.

Berita Rekomendasi

Seperti yang disampaikan Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.

Ia menjelaskan bahwa negaranya memiliki kapasitas yang cukup untuk meningkatkan produksi dan beberapa negara lainnya juga dapat memasok lebih banyak.

Baca: Sejak 2012, Sudah 6 Jakmania dan Bobotoh Mati Sia-sia Akibat Kekerasan Oknum Suporter

Pernyataan tersebut ia sampaikan menjelang pertemuan dengan para negara produsen minyak utama lainnya.

Dalam kasus ini, Iran sebagai produsen minyak sekaligus rival utama Arab Saudi khawatir apa yang dilakukan negara-negara lain dengan mengkompensasi potongan penjualan minyaknya, bisa menyebabkan hilangnya pangsa pasar.

Perwakilan Iran untuk OPEC, Hossein Kazempour Ardebili pun menyampaikan kekhawatirannya.

Ia mengatakan bahwa sanksi yang diberikan AS untuk Iran merupakan hal yang salah.

Bahkan Hossein menegaskan, tidak ada satupun negara yang harus tunduk kepada ancaman AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas