Jaring Wisatawan Internasional, Kemenpar Berbagi Beban Biaya Promosi dengan Maskapai Penerbangan
"Kalau misalnya Garuda membuka rute baru sesuai dengan pasar Kementerian Pariwisata. Kami akan bantu promosinya di sana," jelas Judi.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap berbagi beban biaya penyelenggaraan promosi di luar negeri bersama maskapai nasional yang memiliki penerbangan tujuan luar negeri demi menjaring wisatawan internasional.
Staf Khusus Bidang Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Judi Rifajantoro, mengatakan pihaknya menyiapkan tiga skema untuk membantu aktivitas promosi demi menggenjot okupansi penumpang wisatawan internasional ke Indonesia.
"Kementerian Pariwisata itu cuma punya biaya promosi. Jadi itu yang bisa di sharing ke maskapai. Karena maskapai penerbangan memiliki peran untuk angkut wisatawan asing," ujar Judi di sela penyelenggaraan Garuda Travel Fair 2018 di di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Jum'at (5/10/2018).
Judi menjelaskan skema pertama adalah membantu promosi di rute internasional yang sudah ada. Pihaknya akan membantu promosi maskapai penerbangan jika maskapai tersebut bisa meningkatkan Seat Load Factor (SLF).
"Ayo serbu China atau India. Ini kita joint promotion aja untuk rute existing, tapi syaratnya penumpang inbound harus tumbuh," jelas Judi.
Baca: Ada Promo Suzuki GSX-150 Bandit, Harganya Terdiskon Jadi Rp 23 Juta
Skema kedua adalah membuka rute baru. Kemenpar akan membantu biaya promosi ketika maskapai penerbangan membuka rute internasional baru.
"Kalau misalnya Garuda membuka rute baru sesuai dengan pasar Kementerian Pariwisata. Kami akan bantu promosinya di sana," jelas Judi.
Skema ketiga adalah cash insentif. Skema ini memiliki banyak persyaratan dan sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.
Cash insentif adalah maskapai penerbangan bekerjasama dengan tour operator atau sales diluar yang mempu membawa group tour ke Indonesia akan diberikan insentif.
"Banyak yang melakukan seperti Lion, Citilink, Sriwijaya. Itu untuk menambah seat capacity," jelasnya.