Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BRI Syariah Gandeng Baznas dan YBM BRI Salurkan Bantuan Pengobatan Korban Gempa

Rudiah, 30 tahun, tak pernah menyangka gempa akan meluluhlantakkan daerah tempat tinggalnya. Rudiah berasal dari desa Wanitiga.

Editor: Content Writer
zoom-in BRI Syariah Gandeng Baznas dan YBM BRI Salurkan Bantuan Pengobatan Korban Gempa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Banagunan toko swalayan nampak rusak akibat gempa bumi yang di Jalan Emi Saelan, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Akibat gempa bumi dan gelombang tsunami, berbagai bangunan mulai rumah, pusat perbelanjaan dan lainnya hancur. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Rudiah, 30 tahun, tak pernah menyangka gempa akan meluluhlantakkan daerah tempat tinggalnya. Rudiah berasal dari desa Wanitiga, Kecamatan Tanantofea kabupaten Donggala.

Saat gempa mengguncang Donggala hari Jumat, 28/10, ia berada di rumah bersama anaknya. Petang hari, sekitar pukul 17.30 WITA, Rudiah merasakan guncangan yang begitu besar di rumahnya. Tiba-tiba semua benda berjatuhan. Atap rumahnya runtuh.

Tak ada hal lain yang terlintas di pikiran Rudiah, selain menyelamatkan anaknya dan lari secepat mungkin. Malang, ia terjatuh, dan puing-puing atap rumahnya runtuh. Rudiah terjatuh sambil menggendong anaknya yang masih balita. Kakinya terjepit reruntuhan bangunan. Beruntung nyawanya dan anaknya masih selamat.

Kini Rudiah terbaring sakit di pengungsian, dengan patah tulang di kakinya.

Selain Rudiah, ada pula Samsuddin, 54 tahun, asal desa Wanidua Kecamatan Tanantofea Kabupaten Donggala. Samsuddin adalah salah satu korban selamat. Beruntung, Samsuddin bisa menyelamatkan diri. Namun seminggu di pengungsian, membuat kesehatan Samsuddin turun. Ia memiliki riwayat penyakit diabetes. Selama di pengungsian ia tak sempat menjaga kesehatan hingga kakinya mulai luka.

Rudiah dan Samsuddin hanya sedikit dari ribuan korban gempa di Kabupaten Donggala. Saat ini lebih dari 2500 korban luka terbaring di pengungsian di Palu, Donggala dan sekitarnya.

Selain patah tulang, saat ini di pengungsian mulai banyak pengungsi yang sakit. Mereka mengeluh demam dan diare. Demam dan diare memang menjadi penyakit yang awam dijumpai di lokasi bencana.

Berita Rekomendasi

Untuk membantu para korban, relawan BRIsyariah bersama BAZNAS dan Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI turun langsung, hadir ditengah-tengah mereka, menyalurkan Faedah Kesehatan untuk korban bencana gempa bumi di Desa Baliasih Kab Sigi Sulteng. Bersama relawan, ada juga tim medis yang siap membantu mengobati para korban gempa.

“Kami sangat prihatin dengan nasib saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di Sulawesi Tengah. Sepekan setelah gempa melanda, masih banyak jenazah yang belum bisa diangkut dari bawah reruntuhan bangunan. Medannya memang sangat berat. Semoga semua pihak bekerja di sana selalu dikuatkan. Para korban juga diberi ketabahan. BRIsyariah akan terus hadir di tengah para korban bencana, kami harap kehadiran kami bisa meringankan beban. Selain bantuan pangan, obat-obatan juga diperlukan. Kami akan terus pantau kondisi di Sulawesi Tengah, dan menyesuaikan bantuan yang kami salurkan,” tutur Sekretaris Perusahaan PT Bank BRIsyariah Tbk Indriati Tri Handayani.

Faedah Kesehatan merupakan program Corporate Social Responsibilty BRIsyariah. Program ini akan terus hadir di Sulawesi Tengah untuk memberi bantuan layanan kesehatan para korban gempa.

Selain hadir di Kabupaten Donggala, program CSR BRIsyariah juga akan menyalurkan bantuan kepada korban gempa di Kabupaten Sigi dan Kota Palu.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas