Jokowi: Pemerintah Sudah Dirikan Bank Wakaf Mikro di 33 Ponpes, Modalnya Rp 8 Miliar
“Nanti ibu-ibu yang mau pinjam atau yang sudah pinjam, pertama itu Rp3 juta. Nanti kalau sudah mengangsur baik, bisa kembangkan lagi Rp 1-3 juta."
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini pemerintah sudah mendirikan bank wakaf mikro di 33 pondek pesantren. Setiap bank wakaf mikro, menurut Presiden, mendapat modal sekitar Rp8 miliar.
Jokowi menyampaikan kabar ini saat meresmikan acara Peluncuran Program Bank Wakaf Mikro, di Pondok Pesantren (Ponpes) Mawaridussalam, di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Senin (8/10/2018).
Pendirian bank wakaf mikro ini menurut Jokowi sebagai respons pemerintah atas keluhan dari masyarakat di desa-desa atau di pondok-pondok pesantren mengenai sulitnya mengakses pelayanan perbankan.
Selain administrasinya rumit, juga harus ada jaminan.
Padahal, kata Jokowi masyarakat perlu akses ke keuangan untuk modal kerja, untuk modal investasi, dan yang lain-lainnya.
Jokowi menegaskan, pemerintah berinsiatif mendirikan yang namanya bank wakaf mikro.
Baca: Heboh Grup Gay Warga Garut di Facebook, Anggotanya Pelajar SMP dan SMA: Begini Tanggapan KPAI
“Nanti ibu-ibu yang mau pinjam atau yang sudah pinjam, pertama itu Rp3 juta. Nanti kalau sudah mengangsur baik, bisa kembangkan lagi Rp 1-3 juta. Kemudian kalau sudah diangsur, bagus, mau nambah Rp10 (juta) silakan, mau nambah Rp15 (juta) silakan, kan enggak ada agunan,” ujar Jokowi, seperti dikutip Tribunnews.com dari laman Setkab.
Menurut Jokowi, pengembangan ekonomi mikro, pengembangan ekonomi umat, terutama di pondok pesantren dan di lingkungan pondoknya harus berjalan dengan baik.
Karena itu, Jokowi mengatakan, pemerintah akan terus mengembangkan bank wakaf mikro.
“Kita harapkan nantinya kalau sudah gede, sudah ratusan atau sudah ribuan, ini akan di-holding-kan menjadi sebuah bank besar,” ucap Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, pimpinan dan siswa pondok pesantren, serta warga sekitar.