Nasabah BCA Alihkan Tabungan ke Obligasi Ritel Senilai Rp 1,3 Triliun
Pemerintah belum lama ini telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI015 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah belum lama ini telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI015 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman, Jakarta.
ORI015 mulai dipasarkan kepada investor ritel pada 4 hingga 25 Oktober 2018 dengan tingkat kupon yang ditawarkan mencapai 8,25 persen.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja tak menampik, nasabah BCA belakangan mengalihkan tabungannya ke obligasi ritel, karena kupon yang ditawarkan pemerintah cukup menarik untuk nasabah.
“Banyak nasabah kami yang dari tabungan, kalau tidak salah, tabungan kami sekitar Rp 1,3 triliun lari ke ORI," kata Jahja di Pacific Place, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Namun demikian, Jahja tidak terlalu mempermasalahkan mengenai peralihan tabungan nasabah ke obligasi ritel, sebab rasio pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga BCA masih tetap terjaga.
“Tingkat kupon ORI 8,25 persen, pajaknya lebih murah. Tapi buat kami enggak ada masalah karena kebetulan LDR kita kan bagus,” jelasnya.
Seperti diketahui, minimum pemesanan untuk instrumen invetasi ORI015 sebesar Rp 1 juta rupiah dan maksimum Rp 3 miliar. Obligasi ritel tersebut memiliki tenor 3 tahun dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2021. Adapun, tingkat kuponnya akan dibayarkan setiap bulan.
Pemerintah juga telah menujuk 17 mitra distribusi yang terdiri atas 15 bank dan 2 perusahaan efek untuk memudahkan masyarakat membeli ORI015.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.