Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Bantah Sulit Dana untuk Bayar Akuisisi Pertagas, PGN Janjikan Rampung Akhir November

Hingga saat ini PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) belum juga membayarkan dana akusisi kepada Pertamina.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bantah Sulit Dana untuk Bayar Akuisisi Pertagas, PGN Janjikan Rampung Akhir November
dok PGN
Petugas lapangan PT PGN Tbk mengecek Pressure Reduction System (PRS) yang dipasang di dekat lokasi yang sudah dilengkapi dengan Pressure Safety Valve. Alat ini berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih pada PRS dan Shutdown Valve yang dapat ditutup secara manual ketika terjadi kebocoran. 

Laporan Reporter Kontan, Febrina Ratna Iskana


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) masih memiliki kewajiban untuk membayar akusisi 51% saham anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari pembentukan sub holding gas.

Dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) yang telah ditandatangani pada 29 Juni 2018 lalu, PGN wajib membayar Rp16,6 triliun kepada Pertamina.

Namun hingga saat ini PGN belum juga membayarkan dana akusisi kepada Pertamina. Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menyebut PGN akan membayar akusisi Pertagas paling lambat pada akhir November 2018.

"Kami masih memproses untuk closing transaksi sub holding antara Pertamina dan PGN dan ditargetkan paling lambat akhir November 2018 akan dilakukan closing dan pembayaran tersebut,"ujar Gigih ke Kontan pada Minggu (14/10.

Dia juga membantah adanya permasalahan dana untuk membayar akusisi Pertagas. Menurutnya, PGN sudah menyiapkan dana internal untuk pembayaran akusisi tersebut.

"PGN sudah siapkan dana cash untuk pembayaran tersebut,"tegasnya.

Baca: Keluarga Tak Terima Anak Perempuannya Digauli, Sang Pacar Dieksekusi Hingga Tewas

Berita Rekomendasi

Gigih bilang, PGN hanya tinggal menunggu penyelesaian sejumlah administrasi yang diperlukan dalam proses akusisi Pertagas. "Untuk closing masih diperlukan persetujuan untuk beberapa dokumen-dokumen yang dipersyaratkan secara hukum," kata Gigih.

Gigih memastikan sub holding gas antara PGN dan Pertagas tetap terbentuk biarpun transaksi akusisi belum dilakukan. Integrasi bisnis antara PGN dan Pertagas pun terus berjalan.

"Sub holding tetap terjadi dan saat ini PGN dan Pertagas juga sudah menyelesaikan beberapa kesepakatan untuk transaksi bisnis yang diperlukan untuk mempercepat integrasi PGN dan Pertagas," kata dia.

Baca: BREAKING NEWS! KPK Ringkus 10 Orang dan Sita Uang Rp 1 Miliar dalam OTT di Kabupaten Bekasi

PGN dan Pertagas memang rencananya akan memulai implementasi integrasi pada tahun depan.

Diharapkan dalam dua hingga tiga tahun mendatang, penyatuan PGN dan Pertagas bisa membawa pertumbuhan kinerja keuangan bagi kedua perusahaan.

Sejauh ini sudah ada beberapa proyek pipa gas yang terintegrasi, seperti proyek Duri-Dumai yang merupakan proyek gas sepanjang 64 kilometer (km) dengan diameter pipa 24 inci.

Proyek ini dibangun pada November 2017 lalu dengan investasi sebesar US$ 52,2 juta dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada akhir tahun 2018 mendatang.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas