CPNE Membuat UKM Binaan LPEI Lebih Percaya Diri
Setelah mengikuti CPNE, Runa Jewelry mampu memasarkan produknya keluar negeri melalui berbagai pameran.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pameran inilah yang akan membuka pintu bagi perusahaan untuk memasuki pasar global.
Runa Jewelry mulai mendesain perhiasan pada tahun 1968. Dalam perjalanan usahanya, Runa Jewelry selalu mengekspresikan ide-ide yang segar di setiap kreasinya.
Koleksinya menunjukkan kekuatan artistik yang diciptakan melalui pemahaman yang mendalam, sehingga menghasilkan proses produksi yang berkualitas tinggi.
Material yang digunakan berasal dari emas dan juga perak dengan kualitas terbaik, selain itu batu-batuan maupun mutiara yang dipergunakan dalam hiasan jewelry tersebut berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Sumatera.
Dan secara tradisional dibentuk untuk mewakili ciri khas jewelry dari seluruh Indonesia. Keunggulannya terdapat pada originalitas dan konsep artistik yang kuat, sesuai dengan tradisi daerah-daerah di Indonesia.
Sementara Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan target CPNE tahun ini adalah 100 UKM yang GoLive di marketplace global dan menyiapkan banyak pelaku usaha menjadi eksportir.
“Untuk tahun 2019, LPEI akan menggandakan jumlah UKM yang GoLive sebanyak 200 UKM,” kata Sinthya.
Dalam rangka mendorong ekspor nasional, LPEI memfasilitasi UKM binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan selama 5 hari (24–28 Oktober 2018) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten.
UKM binaan merupakan peserta CPNE yang telah mendapatkan pelatihan serta pendampingan dari LPEI selama satu tahun ini.
Salah satu pelaku UKM Ekspor yang mengikuti TEI 2018 yaitu produsen perhiasan bernama Runa Jewelry. Perusahaan ini menjadi peserta CPNE sejak dua tahun lalu sehingga kini mampu meningkatkan pemasaran produknya di pasar global. (Tribun/Willy Widianto)