Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jusuf Kalla: Bisnis Penerbangan Itu Paling Ketat Regulasinya

Bisnis penerbangan adalah bisnis paling ketat yang sangat ketat menerapkan regulasi karena berkaitan dengan risiko keselamatan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jusuf Kalla: Bisnis Penerbangan Itu Paling Ketat Regulasinya
TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, bisnis penerbangan adalah bisnis paling ketat yang sangat ketat menerapkan regulasi karena berkaitan dengan risiko keselamatan penumpang dan awak pesawat saat dioperasikan.

JK mengatakan hal itu karena dia merasakan sendiri pengalaman mengelola pesawat terbang.

"Ya bisnis yang paling ketat regulasinya itu penerbangan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018).

Ia mencontohkan salah satu regulasi yang harus dijalankan maskapai penerbangan adalah wajib menjalani sejumlah pengecekan berkala setelah pesawat menghabiskan jam terbang tertentu.

Berapa lama sebuah pesawat tidak terbang juga harus dilaporkan ke regulator.

Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun

JK menyebut, jika ada airline yang tidak mentaati semua regulasi yang berlaku, maka pesawatnya tak diizinkan terbang.

Berita Rekomendasi

"Pengalaman saya punya pesawat itu, setelah terbang sudah berapa jam harus cek. Atau berapa lama enam bulan atau satu tahun harus dicek. Kalau ndak, ndak bisa terbang, begitu. Jadi sebenarnya regulasi itu cukup ketat," ujar Kalla.

Baca: 10 Juta Tenaga kerja China Dikabarkan Menyerbu Indonesia? Ini Tanggapan Jokowi

Sebelumnya, Senin (29/10/2018) lalu, pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Pesawat tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin pagi dengan manifest penumpang 188 orang terdiri dari 178 dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 Pilot, dan 5 FA.

Pesawat dengan nomor regitrasi PK-LQP tipe Boeing 737 MAX 8 tersebut diterbangkan pilot Capt. Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino. Pesawat dilaporkan mengalami masalah malam sebelumnya saat terbang dari Denpasar menuju Cengkareng.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas