Formasi Usul Batasan Produksi SKT Ditingkatkan Agar Industri Bisa Tumbuh
Bing Pratikno berharap agar batasan produksi SKT untuk golongan II dan III ditingkatkan agar industri SKT kecil dan menengah dapat tumbuh
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Penasihat Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi), Bing Pratikno mengapresiasi keputusan pemerintah yang memutuskan tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2019.
Dia menilai, keputusan itu akan berdampak positif di sejumlah hal.
"Tidak ada kenaikan tarif cukai maka mengurangi inflasi dan daya beli masyarakat pun terjaga," ucapnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (8/11/2018).
Bing Pratikno mengatakan pemerintah sebelumnya telah berbicara dengan para industri, pemerintah akan memprioritaskan Sigaret Kretek Tangan (SKT) akan berdampak positif bagi seluruh pelaku usaha SKT kecil dan menengah.
Atas hal itu, Bing Pratikno berharap agar batasan produksi SKT untuk golongan II dan III ditingkatkan agar industri SKT kecil dan menengah dapat tumbuh.
Usulan Formasi tersebut, ujarnya, akan berdampak ke berbagai stakeholder.
"Dengan menaikkan batasan produksi maka banyak pihak yang di untungkan bukan hanya pelaku SKT namun juga pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
"Dari sisi industri ada kesempatan untuk tumbuh dan berkembang ini merupakan motivasi bagi industri SKT," katanya.
Selain industri, petani tembakau dan cengkeh diuntungkan jika ada kenaikan batasan produksi.
"Hasil petani dapat diserap lebih banyak di industri dalam negeri," ucapnya.
Kenaikan batasan produksi yang berarti meningkatkan produksi bagi industri akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja.
"Ini dapat mengurangi pengangguran yang mana adalah fokus pemerintah. SKT adalah industri padat karya yang tidak perlu membeli mesin miliaran rupiah," terangnya.
Dia menjelaskan SKT mempunyai peluang dari batasan produksi untuk meningkatkan produksi dari pangsa pasar yang ditinggalkan rokok ilegal sebanyak 18 miliar batang. Peluang ini tersebut dapat meningkatkan penerimaan negara melalui cukai.
"Kami menawarkan ke konsumen (rokok legal) rokok yang murah dan tidak kalah kualitasnya," tutupnya.