Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengembang Hunian Transit Oriented Development Tawarkan Saham IPO Rp 1.000-Rp 1.250

Urban Jakarta Propertindo Tbk menawarkan harga saham perdana pada kisaran Rp 1.000-1.250 per sahamnya.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
zoom-in Pengembang Hunian Transit Oriented Development Tawarkan Saham IPO Rp 1.000-Rp 1.250
Syahrizal
Deputi Direktur Keuangan Urban Jakarta Fajar Ariwinadi mengaku tetap yakin dengan prospek pasar properti ke depan, kendati masih dibayangi adanya rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia seiring normalisasi kebijakan moneter pemerintah Amerika Serikat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang hunian yang berkonsep Transit Oriented Development, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk menawarkan harga saham perdana pada kisaran Rp 1.000-1.250 per sahamnya.

Perusahaan melepas 600 juta saham atau setara dengan 16,85 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO. Pada saat pencatatan perdana saham, perusahaan akan menerbitkan 400 juta saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi berdasarkan Perjanjian Pinjaman Konversi tertanggal 22 November 2017 atau setara dengan 11,23 persen.

Sehingga, total saham baru perseroan adalah 1 miliar saham atau setara dengan 28,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca: Sedang Berlangsung Laga Timnas Indonesia vs Timor Leste, Babak I Skor Masih Kacamata

Saat Listing, Perseroan juga akan menerbitkan 840 juta waran seri I. Adapun periode pelaksanaan waran adalah mulai dari 12 Juni 2019 hingga 10 Desember 2021.

Dalam aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters atau JLU).

Periode penawaran awal akan berlangsung pada tanggal 9 – 19 November 2018, dengan perkiraan tanggal efektif pada 30 November 2018. Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2018 dan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 12 Desember 2018.

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 50,0 persen dana hasil IPO untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, 30,0 persen untuk belanja modal dan pengembangan, serta sekitar 20,0 persen untuk modal kerja perseroan.

Berita Rekomendasi

Deputi Direktur Keuangan Urban Jakarta Fajar Ariwinadi mengaku tetap yakin dengan prospek pasar properti ke depan, kendati masih dibayangi adanya rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia seiring normalisasi kebijakan moneter pemerintah Amerika Serikat.

“Kita berharap kenaikan suku bunga acuan tidak terlalu drastis, masih 0,25 persen masih bisa ditolerir, supaya konsumen cicilannya tidak makin besar,” ujar Fajar, saat ditemui di Pacific Place, Jakarta, kemarin.

Fajar mengatakan, memang di tahun ini, perusahaan masih cukup konservatif dalam mematok target penjualan properti. Tapi, diharapkan untuk tahun depan akan kembali pulih, asumsinya, Light Rail Transit (LRT) sudah selesai konstruksi dan siap beroperasi.

“Tahun depan akan lebih agresif, karena asumsinya LRT sudah jadi,” tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas