Kongres Nasional Indonesia Kompeten Dibuka, Tawaran Bangun Kompetensi SDM Pun Dimulai
Ia juga tidak membatasi ruang, waktu dan siapa pihak yang bisa berkontribusi dalam pembangunan kompetensi SDM di tanah air
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Kongres Nasional Indonesia Kompeten Dibuka, Tawaran Bangun Kompetensi SDM Pun Dimulai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kongres-nasional-soal-sdm.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi tantangan yang dihadapi Sumber Daya Manusia (SDM) terkait perkembangan industri yang sedemikian cepat, Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) bersama sejumlah stakeholder menggelar Kongres.
Acara bertajuk Kongres Nasional Indonesia Kompeten 'Transformasi Ketenagakerjaan Indonesia Menyongsong Era Industri 4.0' itu dibuka secara resmi oleh Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan RI Khairul Anwar.
Baca: Paket Kebijakan Ekonomi XVI Ancam Industri Kecil
Ia mewakili Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang berhalangan hadir. Pembukaan kongres pun ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong.
Dalam pembukaan kongres yang dihelat di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018), turut dihadiri pula oleh Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani dan Ketua Dewan Pengarah GNIK Yunus Triyonggo.
Sebagai salah satu penyelenggara, Yunus pun menyampaikan sambutannya.
Ia menjelaskan GNIK merupakan satu wadah yang sengaja ditawarkan kepada Pemerintah dan pihak yang ingin membangun komitmen dalam memperbaiki kualitas SDM.
"Gerakan Nasional Indonesia Kompeten adalah platform terbuka yang kita tawarkan kepada bangsa Indonesia ini dan bagi siapapun yang ingin berkomitmen dalam memperbaiki kompetensi SDM," ujar Yunus, dalam kongres itu.
Ia juga tidak membatasi ruang, waktu dan siapa pihak yang bisa berkontribusi dalam pembangunan kompetensi SDM di tanah air.
"Di manapun itu, kapanpun, oleh siapapun, silakan berpartisipasi dalam GNIK ini," jelas Yunus.
Pembuktian adanya semangat dalam memberikan perubahan terhadap ketetampilan para SDM itu ditunjukkan dengan hadirnya 21 Area Director yang mendeklarasikan komitmen mereka dalam GNIK.
Digelarnya kongres tersebut merupakan bentuk pengantisipasian dimulainya Revolusi Industri 4.0.
Perlu diketahui, Revolusi Industri 4.0 menuntut para SDM memiliki keterampilan baru yang lebih dinamis dalam bekerja dan berbisnis.
Begitu banyak perusahaan besar kini tengah berupaya mengembangkan model organisasi, kepemimpinan, keterampilan dan teknologi baru untuk menghadapi era baru.
Salah satu yang menjadi tantangan adalah kemajuan teknologi dalam bidang automasi yang semakin cepat.
Baca: Jokowi Minta Insentif Hanya Diberikan ke Industri yang Memperkuat Perekonomian RI
Begitu pesatnya perkembangan teknologi, memicu persaingan antara SDM dan 'tenaga mesin'.
'Tenaga mesin' saat ini menjadi salah satu ancaman bagi para SDM dalam banyak pekerjaan yang biasanya menggunakan tenaga manusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.