Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Strategi Menhub Atasi Kemacetan Tol Jakarta-Cikampek

Budi Karya Sumadi menyebutkan dua rekomendasi guna mengatasi kemacetan di sepanjang lintasan tol Jakarta-Cikampek.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
zoom-in Strategi Menhub Atasi Kemacetan Tol Jakarta-Cikampek
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja saat menyelesaikan proyek LRT yang melintas di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018). Pembangunan proyek LRT Jabodebek koridor Cawang-Dukuh Atas di jalan Rasuna Said, Kuningan, terus dikebut. Kereta ringan ini ditargetkan akan beroperasi pada Mei 2019. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan dua rekomendasi guna mengatasi kemacetan di sepanjang lintasan tol Jakarta-Cikampek.

Pertama, Kemenhub merekomendasikan proyek kereta cepat Jakarta Bandung dan light rail transit atau LRT digarap oleh satu kontraktor.

Meski begitu, Menhub Budi tidak menyebutkan kontraktor mana yang akan mengerjakan dua proyek tersebut.

"Kami jadikan satu kontraktor, supaya alat-alat beratnya tidak bertumpuk di persimpangan Cikunir, dengan itu ruang-ruang jalan yang dibutuhkan akan tetap jalan," ucap dia di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

"Dengan begitu ruang-ruang jalan yang dibutuhkan akan tetap jalan. Kita akan pantau di sejumlah titik agar ruang jalan itu tetap berjalan dengan baik," imbuhnya.

Rekomendasi kedua, yaitu menerapkan sistem ganjil-genap di kawasan Tambun. Ia juga akan menertibkan truk bermuatan lebih atau overdimensi dan overloading (ODOL) di daerah tersebut.

"Kami minta maaf kepada warga Tambun dan pemilik truk ODOL. Kami tidak ada suatu keinginan untuk mengurangi kelancaran atau menimbulkan biaya tinggi, tetapi ini demi kelancaran lalu lintas karena selama ini Jakarta Bandung ini 10 jam kita inginkan bisa 3 sampai 4 jam seperti sediakala," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Selama ganjil-genap berlaku, Kemenhub bakal menyediakan 50 bus yang mampu mengangkut 50 orang.

"Jadi dalam satu bus bisa mensubstitusi 50 kendaraan yang mengantre sehingga ruang-ruang itu menjadi terbuka," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas