Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chandra Asri Tunjuk Lummus untuk Kerjakan Desain Furnace Cracker Kedua

Lummus ditunjuk untuk pengerjaan detailed engineering atas desain pemanas Ethylene menggunakan Lummus’ Short Residence Time (SRT®)

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Chandra Asri Tunjuk Lummus untuk Kerjakan Desain Furnace Cracker Kedua
TRIBUN/HO
Foto ilustrasi: Petugas tengah melakukan pekerjaan di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten (28/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia Indonesia terintegrasi yang terbesar, hari ini mengumumkan penunjukkan Lummus Technology.

Lummus ditunjuk untuk pengerjaan detailed engineering atas desain pemanas Ethylene menggunakan Lummus’ Short Residence Time (SRT®) untuk Cracker kedua milik entitas anaknya, Chandra Asri Perkasa (CAP2).

CAP2 diproyeksikan beroperasi secara komersial pada tahun 2024 di Cilegon.

IndonesiaDesign furnace ini akan menggunakan teknologi terbaru, Lummus’s SRT® VII cracking heaters, yang memungkinkan pabrik Olefin untuk memiliki hasil yang lebih tinggi, kinerja pabrik yang andal, pengurangan emisi, serta biaya operasi dan konsumsi pakan yang lebih rendah.

Baca: 5 Bahan dan Cara Alami Memperbaiki Kuku yang Rusak, Patut Dicoba!

Pada awal April tahun ini, Lummus Technology juga telah ditunjuk untuk lisensi dan desain teknik dasar atas kompleks petrokimia kedua.

“Ini adalah langkah lanjutan bagi kami untuk memenuhi permintaan produk petrokimia Indonesia. Dengan total investasi sekitar US $ 4-5 miliar, kompleks petrokimia kedua kami akan menjadi salah satu produsen Olefin dan Polyolefin terbesar di Indonesia,” ujar Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri. dalam keterangan tertulis yang diterima.

“Menjadi salah satu penyedia teknologi terdepan di dunia, kami optimis Lummus Technology akan membantu kami mencapai pabrik yang dapat diandalkan dan kompetitif,” tambah Erwin.

Berita Rekomendasi

Komplek kedua ini akan menghasilkan 1.1 MMTA Ethylene, 600 KTA Propylene, 160 KTA Butadiene, 335 KTA Benzene, 450 KTA HDPE, 300 KTA LDPE dan 450 KTA PP untuk operasi setahun penuh. Penyelesaian desain teknik dasar ini sesuai dengan rencana pengembangan Chandra Asri Perkasa, sementara keputusan investasi akhir diharapkan terjadi pada pertengahan 2020.

Chandra Asri Petrochemical, saat ini, adalah produsen petrokimia terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 52%, 24% dan 29% dari pasar domestik untuk Olefin, Polyethylene dan Polypropylene.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas