Gunung Anak Krakatau Meletus, Penyeberangan Merak-Bakauheni Aman
Meletusnya Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Minggu (9/12/2018) hingga Senin (10/12/2018) lalu tak menggangu aktivitas penyeberangan
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meletusnya Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Minggu (9/12/2018) hingga Senin (10/12/2018) lalu tak menggangu aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni.
General Manager PT Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, pihaknya tak mengeluarkan intruksi khusus pasca erupsi GAK. Semua operasional kapal dan pelabuhan, lanjutnya, berjalan normal.
"Alhamdulillah sampai saat ini operasional kapal dan pelabuhan dalam kondisi normal," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (11/12/2018).
Ferry menambahkan, pada Senin kemarin, ASDP tetap mengoperasikan sebanyak 25 kapal di lintasan pelabuhan Merak-Bakauheni.
"Ada 25 kapal semua beroperasi seperti biasanya," kata dia.
Baca: Gunung Anak Krakatau Semburkan Debu Panas 700 Meter
Meski begitu, Ferry memastikan akan tetap memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau untuk menjamin keselamatan penumpang.
"Bila terjadi sesuatu ataupun peringatan dari BMKG, tentu kami akan langsung meresponnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung meletus sebanyak 31 kali sepanjang pengamatan sejak Minggu (9/12/2018) hingga Senin (10/12/2018) dini hari. Empat di antara 31 letusan itu merupakan letusan dengan tinggi 200 hingga 700 meter disertai asap hitam.
Hasil pengamatan langsung Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau juga melihat adanya sinar api dan lontaran lava pijar tinggi sekitar 100-200 meter ke segala arah. Namun ombak laut tetap tenang.
Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditetapkan berada pada Level II (Waspada). Warga tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.