Pentingnya Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Masyarakat dan Perusahaan
Ditengah keindahan alam dan lingkungan yang dimiliki Indonesia, kita memiliki banyak kawasan yang rawan bencana. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran masya
TRIBUNNEWS.COM – Ditengah keindahan alam dan lingkungan yang dimiliki Indonesia, kita memiliki banyak kawasan yang rawan bencana. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran masyarakatnya untuk melestarikan lingkungan guna mengurangi resiko bencana alam.
Selain masyarakat, peran perusahaan pun penting dalam melestarikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan hidup.
Salah satu upaya pemerintah mendorong hal ini adalah dengan mengadakan agenda tahunan Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (Proper). Tujuannya untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrimen informasi.
Untuk periode Proper 2017-2018, terdapat 1906 perusahaan yang dinilai oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup. Hasilnya, terdapat 20 perusahaan yang masuk dalam kategori emas, 155 perusahaan berkategori hijau, 1.454 perusahaan dengan kategori biru, 241 perusahaan berkategori merah, serta 2 perusahaan yang masuk dalam kategori hitam (buruk).
Selain itu, terdapat pula 34 perusahaan lainnya yang tidak dapat diumumkan karena sedang menjalani proses dengan hukum ataupun sudah tidak beoperasi lagi.
“Hal yang baru juga dalam Proper 2018 adalah dengan dimasukkannya 9 pelabuhan besar Indonesia sebagai objek penilaian proper,” ucap Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) MR Karliansyah.
Salah satu perusahaan yang turut mendapatkan penghargaan di PROPER 2018 adalah Sido Muncul, yang meraih kategori hijau. Penghargaan ini menjadi yang ketiga kalinya bagi Sido Muncul.
“Ini merupakan prestasi yang menunjukkan bahwa komitmen dari Sido Muncul terhadap lingkungan itu memang luar biasa,” ucap Hadi Hartojo selaku Manager Pabrik dan Lingkungan Sido Muncul.
Hadi juga menambahkan bahwa Sido Muncul boleh melakukan produksi dengan baik, tetapi tidak boleh melupakan lingkungan. Lingkungan itu tidak hanya berbatas terhadap lingkungan sekitar atau lingkungan sumber daya alam, tetapi juga lingkungan dimana Sido Muncul itu berada.
Pada kesempatan lain, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan,”Menjaga bisnis itu sama halnya dengan menjaga lingkungan. Kalau bisnisnya sukses, maka lingkungan juga harus sukses, karena sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses, apabila ia bisa sukses dalam menjaga lingkungan sekitar.”
Lebih lanjut, Hadi menjelaskan bahwa Sido Muncul memiliki dua kekuatan sehingga dapat dengan baik mempertahankan Anugerah Proper Hijau dari Kementerian LHK.
Pertama, yaitu komitmen terhadap memenuhi peraturan pemerintah dalam hal pengelolaan baik air limbah, emisi maupun B3 yang benar-benar dilakukan dengan baik dan sesuai dengan mutu yang sudah ditetapkan.
“Kekuatan kedua ialah komitmen terhadap bahwa kita mau melakukan lebih dari apa yang digariskan oleh pemerintah, yaitu kita mempunyai CSR yang bagus. CSR yang memberdayakan masyarakat baik disekitar maupun di tempat-tempat yang lain. Bukan hanya CSR yang bersifat charity tapi juga CSR yang bersifat berkelanjutan,” tambah Hadi.
Besar harapan bagi Sido Muncul agar dapat memberikan hal yang lebih dalam hal CSR di tahun mendatang, yaitu CSR berkelanjutan yang memiliki dampak yang luas kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki taraf hidup yang lebih baik dengan apa yang dilakukan oleh Sido Muncul.
Sido Muncul juga menargetkan Proper Emas di tahun mendatang. Namun menurut Hadi, hal tersebut bukanlah perkara yang mudah.
“Targetnya memang emas. Namun itu tidak mudah. Semua yang terkait di intern kita harus saling bergandeng tangan untuk mencapai emas. Tapi yang paling utama itu komitmen dari perusahaan. Komitmen dari direksi itu sangat kuat sehingga kita bisa beraktivitas dengan maksimal,” pungkasnya.
Penulis: Nurfina Fitri Melina