Sepanjang 2018, BBM Satu Harga Hadir di 69 Titik di Indonesia
sejak mendapatkan tugas BBM Satu Harga pada 2017 dari pemerintah, total sudah 123 titik yang sudah berhasil dibangun Pertamina.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah dua tahun berlalu sejak Presiden RI Joko Widodo mencanangkan Program Indonesia Satu Harga untuk komoditas bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Januari 2017 lalu.
PT Pertamina (Persero) mencatat, sepanjang 2018, pihak telah mengoperasikan 69 titik BBM Satu Harga pada daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di wilayah Indonesia. Angka tersebut melampaui target sebanyak 67 titik.
Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, sejak mendapatkan tugas BBM Satu Harga pada 2017 dari pemerintah, total sudah 123 titik yang sudah berhasil dibangun Pertamina.
"Meskipun tahun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding tahun 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, Alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target,” ujar Adiatma dalam keterangan resmi, Senin (31/12/2018).
Baca: Razia Tempat Hiburan Malam di Jakarta, 7 Orang Positif Narkoba
Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa hingga Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku maupun sampai Papua.
Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, kemudian Kalimantan 27 titik, Sumatera 24 titik, Nusa Tenggara 15 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik dan Jawa-Bali 4 titik.
"Prinsipnya, kami berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T secara kontinyu, sehingga saudara-saudara kita di seluruh pelosok tanah air bisa merasakan BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain," paparnya.
Adiatma menyebutkan, Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat Air Tracktor khusus pengangkut BBM.
"Harga BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi bekisar Rp7.000 hingga Rp100 ribu per liter kini jauh menurun menjadi Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar," jelasnya.
Sebagai rincian, harga BBM di Pulau Sumatera dan Kalimantan sebelumnya berada di kisaran Rp8.000 hingga Rp40.000 per liter, di Maluku antara Rp8.000 hingga Rp17.000, Sulawesi antara Rp8.000 hingga Rp25.000, Nusa Tenggara antara Rp8.000 hingga Rp9.500 serta tertinggi Papua antara Rp15.000 hingga Rp 10 ribu.
"Tahun depan, insya Allah target BBM Satu Harga juga akan kita capai dengan baik, semoga juga bisa kembali melebih target,” pungkas Adiatma.
Berdasarkan Kep. Dirjen Migas No.09.K/10/DJM.O/2017 tanggal 23 Januari 2017, tentang Lokasi Tertentu Untuk Pendistribusian JBT & JBKP, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di 150 titik selama 3 tahun dari 2017– 2019. Pada 2017 ditargetkan 54 lokasi, 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada 2019.