Qatar Airways Ambil Alih 5 Persen Saham China Southern Airlines
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir, memberlakukan boikot politik dan ekonomi di Qatar sejak Juni 2017, dengan menuduhnya mendukung terorisme.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Tendi Mahadi
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Maskapai penerbangan global, Qatar Airways telah mengakuisisi 5% saham di perusahaan penerbangan Tiongkok, China Southern Airlines. Aksi ini adalah upaya untuk mendapatkan akses ke pasar China daratan yang tumbuh cepat.
Seperti dikutip dari Nikkei.com, Qatar Airways juga memiliki 20% saham di British Airways, yang merupakan induk dari International Consolidated Airlines Group.
Kemudian 10% dari LATAM Airlines Group SA yang berbasis di Amerika Selatan, 49% saham maskapai Meridiana asal Italia, serta 9,99% saham di Cathay Pacific Hong Kong.
Maskapai penerbangan asal Qatar ini telah berupaya mencari mitra dan rute baru setelah tahun lalu dilarang untuk terbang ke pasar Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang menguntungkan karena pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara tersebut.
Baca: Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Baru Lebih Tepat Disebut Major Facelift Ketimbang Full Model Change
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir, memberlakukan boikot politik dan ekonomi di Qatar sejak Juni 2017, dengan menuduhnya mendukung terorisme.
China Southern dalam sebuah pernyataan terpisah mengatakan Qatar Airways dapat mempertimbangkan untuk menambah sahamnya di maskapai tersebut dalam 12 bulan ke depan. Sebelumnya Qatar Airways tidak punya investasi di maskapai China tersebut.
Baca: Eni Maulani Berharap Ignasius Jonan dan Marcus Mekeng Jadi Saksi Kasusnya di Persidangan
Qatar Airways adalah maskapai penerbangan asing kedua yang memiliki saham di China Southern, setelah American Airlines.
"Ada peluang bagi kami untuk bekerja sama dan membangun hubungan jangka panjang dengan cara yang akan membawa manfaat bagi pelanggan kedua maskapai," kata Chief Executive Qatar Airways Akbar al-Baker.
Ajith K, Direktur Transportasi Asia di UOB Kay Hian mengatakan China Southern adalah pesaing terbesar Cathay Pacific di kawasan China. Sehingga kesepakatan ini dapat memperkuat posisi China Southern terkait biaya pengangkutan di Hong Kong.
"Mengapa Qatar melakukannya, menurut saya, salah satunya tentu saja untuk mendapatkan akses ke pasar China," katanya.