Transaksi via Layanan E-Channel BNI Meroket Sepanjang 2018
BNI mencatat, penggunaan berbagai kanal elektronik (e-channel) mengalami pertumbuhan secara signifikan sepanjang 2018.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan berbasis elektronik pada sektor perbankan semakin masif dimanfaatkan masyarakat. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat, penggunaan berbagai kanal elektronik (e-channel) mengalami pertumbuhan secara signifikan sepanjang 2018.
"Transaksi melalui e-channel saat ini sudah mencapai sekitar 92 persen dari total transaksi yang terjadi di BNI," ungkap Direktur Retail Banking BNI Tambok P Setyawati di Jakarta, Senin (21/1/2019).
Berikut rincian pertumbuhan transaksi BNI berdasarkan kategori layanan:
1. Mobile Banking
Tambok menyebutkan, peningkatan transaksi paling banyak terjadi pada kanal Mobile Banking, di mana pada tahun 2018 transaksinya meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 32 juta transaksi di 2017 menjadi 97 juta transaksi pada 2018.
Nilai transaksinya melonjak sebanyak 168 persen, dari Rp 50 triliun pada 2017 menjadi Rp 133 triliun pada 2018.
2. SMS Banking
Minat masyarakat untuk bertransaksi melalui pesan singkat (SMS) juga masih menunjukkan pertumbuhan dari 389 juta transaksi pada 2017 menjadi 504 juta transaksi selama tahun 2018, atau tumbuh 30 persen.
Adapun nilai transaksinya juga tumbuh 29 persen dari Rp 40 triliun di 2017 menjadi Rp 51 triliun pada akhir tahun 2018.
Selain itu, jumlah pengguna SMS Banking BNI menunjukkan pertumbuhan sebesar 16 persen dari 9 juta di 2017 menjadi 10 juta pada akhir tahun 2018.
3. EDC
Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada layanan Electronic Data Capture (EDC). Jumlah transaksi EDC meningkat 21 persen dari 34 juta transaksi tahun lalu menjadi 41 juta transaksi pada 2018.
Baca: Said Didu Kritik BNI Fasilitasi Acara Dana Desa Dihadiri Jokowi, Fahri Hamzah: Ini Sih Korupsi, Bang
Peningkatan transaksi tersebut diikuti pertumbuhan nilai transaksi sebanyak 18 persen dari Rp 47 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 55 triliun pada tahun 2018.