Tahun 2018, Bank Mandiri Salurkan Kredit Hingga Rp 820,1 Triliun
Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit mencapai Rp. 820,1 triliun hingga akhir 2018. Angka ini tumbuh 12,4 persen year on year (yoy) dari penyaluran
Penulis: Ria anatasia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit mencapai Rp. 820,1 triliun hingga akhir 2018. Angka ini tumbuh 12,4 persen year on year (yoy) dari penyaluran kredit tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, pembiayaan produktif Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 558,7 triliun atau 77,71 persen dari portofolio.
"Kinerja ini pun berdampak pada kenaikan nilai aset konsolidasi perseroan menjadi Rp 1.202,3 triliun pada akhir tahun lalu," ungkap Panji dalam konferensi pers paparan kinerja Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/1/2019).
Peningkatan kredit produktif, lanjutnya, tercermin dari penyaluran kredit modal kerja (bank only) yang tumbuh 9,58 persen yoy menjadi Rp334,12 triliun dan kredit investasi yang mencapai Rp224,6 triliun, naik 11,69 persen yoy.
"Pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit micro dan consumer," jelasnya.
Baca: Ketua DPR Serukan Pemerintah Sediakan Jalur Khusus Motor di Tol
Sepanjang 2018, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp325,8 triliun, naik 23,3 persen yoy. Khusus ke sektor infrastruktur, Bank Mandiri membukukan kenaikan pembiayaan (baki debet) yang signifikan sebesar 29,3 persen secara yoy menjadi Rp182,3 triliun, atau 63,9 persen dari total komitmen Rp285,4 triliun yang telah diberikan.
Dari realisasi tersebut, penyaluran ke sektor transportasi tercatat sebesar Rp39,5 triliun, migas & energi terbarukan Rp36,6 triliun, tenaga listrik Rp34,0 triliun, konstruksi Rp20,9 triliun, jalan Rp15,9 triliun, telematika Rp14,7 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp10,0 triliun, dan infrastruktur lainnya sebesar Rp10,8 triliun.
Sementara itu, kredit segmen retail perseroan tumbuh 10,52 persen yoy menjadi Rp246,6 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit senilai Rp102,4 triliun, tumbuh 23 persen dari tahun sebelumnya.
Adapun kredit konsumer yang disalurkan Bank Mandiri pada tahun lalu mencapai Rp87,4 triliun, atau tumbuh 11,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Panji menambahkan, sepanjang tahun 2018 Bank Mandiri telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp17,58 triliun, atau mencapai 100,11 persen dari target.
"Secara kumulatif, hingga Desember 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp65,91 triliun kepada lebih dari 1,25 juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia," paparnya.
Bank Mandiri, kata dia, berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent baik di segmen Wholesale dan Retail.
Hingga akhir tahun lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun secara tahunan tumbuh 3,1 persen, mencapai Rp840,9 Triliun.
"Meskipun pertumbuhan tersebut cukup rendah, namun dari sisi sustainabilitas mengalami perbaikan, hal ini terlihat dari tingkat average balance DPK (bank only) yang tumbuh 7,2 persen YoY, hal ini sejalan dengan strategi perseroan yang mendorong pertumbuhan DPK agar lebih sustain," pungkasnya.