Penandatangan Kesepakatan Dagang Indonesia-Australia Bakal Tambah 'Benefit' Ekspor
Penandatanganan kesepakatan dagang IA-CEPA diyakini akan memberikan peluang besar dalam peningkatan pertumbuhan ekspor maupun investasi
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita memastikan penandatanganan kesepakatan perdagangan Indonesia- Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) tinggal menunggu penyesuaian jadwal.
"Semua sudah siap lalu kita tinggal sesuaikan jadwal (penandatanganan kesepakatan)," kata Enggar di Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/2/2019).
Penandatanganan kesepakatan dagang IA-CEPA diyakini akan memberikan peluang besar dalam peningkatan pertumbuhan ekspor maupun investasi.
"Satu di antaranya sektor otomotif," ujarnya menambahkan.
Enggae menjelaskan kesepakatan IA CEPA juga akan membuka peluang di bidang vokasi pendidikan dan belasan ribu komoditas yang berpotensi untuk diekspor ke Negeri Kangguru.
Baca: Kemenperin Janji Dorong Pengembangan Kendaraan Rendah Emisi
Kementerian Perindustrian RI juga sedang menunggu percepatan perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Australia.
“Kalau CEPA dengan Australia itu terbuka, makaada 1 juta pasar yang terbuka. Kami sudah bicara dengan principal, ekspornya akan dari Indonesia,” papar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (31/8/2018).
Kunjungan PM Australia tersebut dapat dimaknai sebagai suatu komitmen dari negara Kanguru untuk meningkatkan hubungannya dengan negara Indonesia.
Pertemuan itu membahas perundingan finalisasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (IA-CEPA) RI-Australia.