Pemerintah Berencana Perpanjang Konsensi Badan Usaha yang Turunkan Tarif Tol Trans Jawa
Pemerintah tengah menyiapkan beberapa opsi bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bersedia menurunkan tarif tol terutama untuk angkutan logistik.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik kajian Kementerian PUPR untuk menurunkan tarif tol Trans Jawa yang terbentang dari Merak-Pasuruan guna menjawab keluhan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) beberapa waktu lalu.
"Saya senang kalau memang bisa dilakukan demikian (turunkan tarif tol). Saya pikir perlu demikian karena memang pak Presiden agar di awal-awal ini harganya jangan terlalu mahal," ujar Menhub Budi kepada Tribunnews.com di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (18/2/2019).
Budi melanjutkan, pemerintah tengah menyiapkan beberapa opsi bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bersedia menurunkan tarif tol terutama untuk angkutan logistik. Satu di antaranya yakni memperpanjang masa konsensi atau hak kelola tol.
"Nanti kita kompensasi dengan konsensi diperpanjang (buat BUJT yang turunkan tarif). Itu arahan presiden," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya tengah mengkaji beberapa opsi terkait penurunan tarif tersebut.
Baca: Pertamina Tambah 18 SPBU di Sepanjang Ruas Tol Trans Jawa
Beberapa opsi di antaranya: memperpanjang konsensi, memberikan subsidi tunai, menurunkan pajak BUJT, hingga subsidi silang antara tarif tol yang murah dengan yang tinggi.
"Sekarang sedang ditindaklanjuti oleh tim kecil BPJT dan ATI untuk merumuskan berapa, kalau memang bisa memenuhi aspirasi dengan catatan-catatan tadi berapa kira-kira bisa diturunkan dan apa yang bisa dikompensasikan. Apakah dari pajak, konsesi (diperpanjang) atau subsidi ini sedang dirumuskan," kata Basuki di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2/2019).