Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bantah Tudingan Sudirman Said Soal Freeport, Jonan: Perundingan Menteri Sebelumnya Tidak Relevan

Surat kepastian perpanjangan PT Freeport Indonesia yang dikeluarkan Sudirman Said saat menjadi Menteri ESDM tidak relevan dengan hasil perundingan

Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Bantah Tudingan Sudirman Said Soal Freeport, Jonan: Perundingan Menteri Sebelumnya Tidak Relevan
Apfia
Penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) antara PT Inalum dengan PT Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Tinto Indonesia yang disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDN Ignasius Jonan dan Menteri BUMN, Rini Soemarno. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menepis pernyataan Sudirman Said terkait pertemuan rahasia presiden Joko Widodo dengan mantan bos Freeport James R Moffet.

Dia megatakan, surat kepastian perpanjangan PT Freeport Indonesia yang dikeluarkan Sudirman Said saat menjadi Menteri ESDM tidak relevan dengan hasil perundingan divestasi saham Freeport.

Dia mengatakan, negosiasi yang dilakukan dengan bos Freeport Mcmoran, Richard Adkerson dimulai tanpa mempedulikan kontrak sebelumnya.

"Dengan ditugaskannya saya jadi menteri ESDM, perundingan start dari nol. Dan perundingan atau surat sebelum-sebelumnya tidak dijadikan dasar lagi," ujar Jonan seperti dikutip dalam keterangan resmi, Kementerian ESDM, Kamis (21/2/2019).

"Jadi apa yang ditulis di surat saat pendahulu-pendahulu saya jadi itu tidak dipakai, kita hanya berunding dengan basis baru. Jikalau toh ada pertemuan itu, kan nggak relevan, kan tidak kita pake juga," tambahnya.

Baca: Jokowi Bantah Bertemu Diam-diam dengan Bos Freeport

Jonan menambahkan, hasil perundingan Freeport yang berlaku sekarang ini didasarkan atas kesepakatan yang dinilainya menguntungkan negara.

Berita Rekomendasi

Perudingan tersebut dimulai dari awal dengan mengepankan perubahan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter), hingga divestasi saham menjadi 51 persen dan penerimaan lebih besar.

Saat menjabat sebagai Menteri ESDM, lanjutnya, Jonan pernah menawarkan Jokowi bertemu langsung dengan Richard Adkerson.

Namun presiden menolak bertemu karena sudah menugaskan tim Kementerian ESDM untuk negosiasi.

"Presiden tidak pernah menerima Freeport secara khusus di jaman saya. Sampai ditandatanganinya IUPK baru ketemu dengan presiden, Itu saja," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan adanya pertemuan rahasia antara Jokowidengan Presiden Freeport McMoran Inc, James R. Moffet di Indonesia.

Pertemuan rahasia tersebut menurut Sudirman Said, menjadi cikal bakal keluarnya surat tertanggal 7 Oktober 2015 dengan nomor 7522/13/MEM/2015 yang berisi perpanjangan kegiatan operasi freeport di Indonesia.

Menurut tim sukses Prabowo Subianto itu, surat perpanjang kontrak Freeport di Indonesia itu bukan atas inisiatifnya melainkan atas inisiatif presiden.

"Saya katakan surat itu perkuat posisi mereka, lemahkan posisi kita. Jadi kalau saya disalahkan karena posisi negara semakin lemah, maka salahkanlah yang menyuruh surat itu," ungkap Sudirman Said.

Jokowi Bantah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan yang dilontarkan mantan Menteri ESDM Sudirman Said, telah melakukan pertemuan secara diam-diam dengan Presiden Freeport McMoran Inc, James R. Moffet di Indonesia. 

Pertemuan tersebut disebut Sudirman yang saat ini menjadi Tim Sukses Prabowo-Sandi, menjadi cikal bakal keluarnya surat tertanggal 7 Oktober 2015 dengan nomor 7522/13/MEM/2015 yang berisi perpanjangan kegiatan operasi freeport di Indonesia. 

Menurut Jokowi, pertemuan dengan bos Freeport tersebut tidak dilakukan secara diam-diam seperti yang dikatakan Sudirman, bahkan pertemuan ini dilakukan berkali-kali dengan tujuan menjadi pemegang saham mayoritas Freeport. 

Baca: Erick Thohir Pastikan Jokowi Tak Serang Prabowo Secara Personal

"Enggak sekali dua kali ketemu, diam-diam bagaimana? Pertemuan bolak-balik," ujar Jokowi di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/2/2019) malam.

Jokowi mengakui, pertemuan tersebut memang pihak Freeport meminta perpanjangan kegiatan operasi, tetapi saat itu ditegaskan bahwa pemerintah akan mengambil saham Freeport menjadi mayoritas. 

Baca: Ledakan di Mal Taman Anggrek, Polisi: 12 Konter Makanan dan 2 Restoran Rusak.

"Ya perpanjangan, dia minta perpanjangan tapi sejak awal saya sampaikan, bahwa kita miliki keinginan itu (menguasai 51 persen saham Freeport)," ujar Jokowi 

Capres nomor urut 01 itu pun menilai pertemuan Presiden dengan pengusaha termasuk bos Freeport adalah yang biasa dan tidak dilarang. 

"Ketemu dengan pengusaha ya biasa saja, ketemu konglomerat biasa saja, ketemu yang sekarang (bos Freeport) biasa saja, ngapain saya," papar Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas