Keuangan Syariah Harus Eksis karena Dibutuhkan Oleh Industri
Bambang mengingatkan perlunya integrasi kuat antara sektor riil halal dengan keuangan syariah baik perbankan maupun asuransi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Bambang PS Brodjonegoro melihat perkembangan ekonomi syariah ke depan semakin membaik terutama melalui fintech dan e-commerce.
"Semakin banyak platform penyedia hotel, objek wisata, maskapai penerbangan maupun wisata religi," jelas Bambang PS Brodjonegoro saat memberi sambutan Milad IAEI di Hotel Bidakara, Rabu (6/3/2019).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) tersebut juga mengatakan perlu adanya integrasi kuat antara sektor riil halal dengan keuangan syariah baik perbankan maupun asuransi.
"Ingin melihat keuangan syariah eksis karena dibutuhkan oleh perkembangan industri yang semakin besar," jelas dia.
Apalagi, jemaah umrah per Desember 2018 mencapai 256.700. Menduduki peringkat kedua, setelah Pakistan yang mencapai 426.900. Sehingga pasar ekonomi syariah di Indonesia yang berbasis sektor riil dan halal cukup besar. Sejalan dengan perkembangan ekonomi digital.
Baca: Pengorbanan Oleh Saudara Kandung, Pramono Edie Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono
Lebih lanjut, wujud nyata integrasi sektor perbankan dengan sektor riil adalah sudah terbentuknya komite nasional keuangan syariah atau KNKS yang merupakan wujud komitmen pemerintah mengembangkan ekonomi keuangan syariah Indonesia secara serius dengan pemangku kepentingan.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
KNKS berperan menyamakan persepsi dan sinergi antara regulator pemerintah dan industri keuangan syariah untuk menciptakan keuangan syariah yang selaras dan progresif untuk perkembangan ekonomi indonesia.
Reporter: Benedicta Prima
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ketua IAEI: Keuangan syariah harus eksis karena dibutuhkan oleh industri