Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

ICAEW: Turun, Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2019 Diprediksi Hanya 5 Persen

Merosotnya momentum ekspor bersifat global, dan hanya Malaysia yang memiliki catatan pertumbuhan tahunan yang positif.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in ICAEW: Turun, Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2019 Diprediksi Hanya 5 Persen
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Terminal peti kemas di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) di Batubara, Sumatera Utara, Selasa (27/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2019  diperkirakan turun menjadi 5 persen pada tahun 2019 dari 5,2 persen pada tahun 2018, akibat melambatnya pertumbuhan ekspor netto.

Laporan terbaru Economic Insight: South-East Asia oleh ICAEW menyebutkan, selain Indonesia, pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan Asia Tenggara (SEA) diperkirakan juga sedikit menurun menjadi 4,8 persen tahun ini dari 5,1 persen di tahun 2018.

Ini terjadi karena berkurangnya pertumbuhan ekspor saat proteksi perdagangan menjadi lebih ketat dan melemahnya permintaan impor Tiongkok.

Dalam laporan risetnya yang dipublikasikan hari ini, ICAEW menyatakan, sebagian besar perekonomian memulai tahun ini dengan catatan yang kurang signifikan, karena lemahnya aktivitas ekonomi global pada akhir tahun 2018.

Merosotnya momentum ekspor bersifat global, dan hanya Malaysia yang memiliki catatan pertumbuhan tahunan yang positif.

Sebagai catatan positif, permintaan domestik diharapkan dapat memberikan bantuan saat prospek ekspor menjadi lebih sulit, bersama kebijakan makro yang akomodatif.

Sebagian besar bank sentral menurut riset ICAEW mungkin akan mempertahankan kebijakan suku bunga tidak berubah hingga paruh kedua tahun 2019, saat meredanya tekanan inflasi.

Berita Rekomendasi

Kebijakan fiskal ekspansif juga akan membantu, dengan perkiraan menguatnya pembelanjaan fiskal di Indonesia, Thailand, dan Filipina menjelang pemilihan umum mendatang pada H1 2019.  

Baca: Sampai Pertengahan Maret Realisasi Penerimaan Cukai Naik 436 Persen

“Di masa mendatang, kami perkirakan risiko di wilayah tersebut cenderung merujuk ke sisi negatif. Perlambatan tajam pada pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang dipicu oleh keyakinan yang memburuk, atau eskalasi baru dalam ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, keduanya mempengaruhi perdagangan global dan pertumbuhan di kawasan tersebut,” sebut Sian Fenner, Penasihat Ekonomi ICAEW & Ekonom Oxford Economics Lead Asia.

Dengan demikian, kami perkirakan pertumbuhan PDB di seluruh wilayah akan menurun menjadi 4,8% tahun ini dari 5,1% pada tahun 2018, sebelum berkurang menjadi 4,7% pada tahun 2020.

Permintaan domestik jadi tumpuan

Khusus di Indonesia, permintaan domestik tetap menjadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi di kuartal ini sebagaimana yang diharapkan, meskipun datanya beragam.

Pertumbuhan PDB meningkat pada Q4 2018 menjadi 5,2% dari tahun-ke-tahun; tidak berubah dari kuartal sebelumnya dan mendorong pertumbuhan setahun penuh menjadi 5,2%, naik sedikit dari 5,1% pada tahun 2017.

Pengeluaran konsumen sedikit meningkat, bertambah 5,1% dari tahun-ke-tahun yang dibantu oleh inflasi ringan dan pasar tenaga kerja yang sehat. 

Baca: Bus Tol Trans Jawa Ditargetkan Beroperasi Sebelum Lebaran

Di masa datang, inflasi yang sedikit lebih tinggi dan rencana kenaikan upah minimum yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu cenderung membebani pertumbuhan pendapatan rumah tangga riil dan pertumbuhan biaya perolehan utilitas, sehingga mengimbangi dampak dana tambahan kampanye dalam Anggaran tahun 2018.

Pertumbuhan dalam pengeluaran anggaran belanja dan investasi pemerintah melambat di tengah upaya untuk menurunkan beban pengeluaran dan mengurangi laju investasi di infrastruktur.

“Meskipun kami berharap agar investasi tetap menunjang di tahun ini, risikonya telah meningkat. Potensi memburuknya laporan posisi keuangan BUMN, ketidakpastian profitabilitas beberapa proyek infrastruktur, dan defisit transaksi berjalan yang lebih besar merupakan tantangan prospek di Indonesia," ujar Mark Billington, Direktur Regional ICAEW, South-East Asia.

Tantangan lainnya menurut Mark adalah lingkungan ekspor yang kurang memadai di tengah redamnya permintaan impor Tiongkok, pertumbuhan PDB diperkirakan menurun menjadi 5% tahun ini, dari 5,2% pada tahun 2018.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas