Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenhub Minta Pemda Proaktif dalam Optimalisasi Angkutan Perintis dan Tol Laut

Dirjen Perhubungan Laut, Agus H Purnomo mendorong para pemerintah daerah kreatif dan proaktif untuk mengoptimalkam angkutan laut perintis dan tol laut

Penulis: Ria anatasia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kemenhub Minta Pemda Proaktif dalam Optimalisasi Angkutan Perintis dan Tol Laut
Dok Kemenhub
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Rakornas Perintis dan Tol Laut 2019 bersama para stakeholder dan pihak terkait di Yogyakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (23/3/2019) kemarin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Rakornas Perintis dan Tol Laut 2019 bersama para stakeholder dan pihak terkait di Yogyakarta, Jawa Tengah, Sabtu (23/3/2019) kemarin.

Dalam rakornas tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H Purnomo mendorong para pemerintah daerah kreatif dan proaktif untuk mengoptimalkam angkutan laut perintis dan tol laut.

"Kerja sama dan kreativitas Pemerintah Daerah (Pemda) mutlak diperlukan dalam mendukung optimalisasi pemanfaatan kapal perintis dan kapal tol laut untuk mengangkut muatan hasil komoditi daerahnya agar muatan baliknya terisi optimal," kata Dirjen Agus H Purnomo, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Minggu (24/3/2019).

Menurut Dirjen Agus H Purnomo, penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut harus dilakukan terpadu, sinergitas dan kolaborasi antar pusat dan daerah juga harus jalan agar hasilnya bisa maksimal dan masyarakat dapat merasakan manfaat keberadaan angkutan laut perintis dan tol laut.

"Baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah ada tugasnya masing-masing. Sinergi dan kolaborasi pusat dan daerah menjadi penting ketika target yang ingin dicapai diperlukan kerja sama yang baik agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat," tutur Dirjen Agus H Purnomo.

Agus H Purnomo berharap agar setelah rapat koordinasi ini, kedepan penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut akan semakin baik.

Berita Rekomendasi

"Tentunya penggunaan teknologi informasi untuk konsolidasi kargo juga harus dimanfaatkan sehingga tiap tahun muatannya dapat terus meningkat," kata Agus H Purnomo.

Baca: Ekonom BNI Ungkap Alasan Mengapa Rupiah Sulit Menguat Signifikan

Dalam acara itu, juga ada acara Tol Laut Award kepada Kepala daerah dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang berhasil meraih 3 (tiga) besar jumlah troughput kontainer terbanyak di tahun 2018.

Adapun pelabuhan yang mendapatkan penghargaan Tol Laut Award dengan troughput kontainer terbanyak di tahun 2018 tersebut adalah Pelabuhan Tahuna sebanyak 959 TEUs Container, Pelabuhan Morotai 746 TEUs Container dan Pelabuhan Dobo 600 TEUs Container.

"Penghargaan ini diberikan untuk memberikan motivasi dan edukasi kepada publik bahwa jika Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dapat bekerjasama dengan baik dalam menghadapi tantangan bidang pengangkutan logistik melalui Tol Laut maka semua hambatan dan masalah secara bertahap akan dapat diselesaikan dengan baik," ujar Agus H Purnomo.

Sementara itu, dalam dialog strategis yang mengambil tema sinergi Antar Moda perintis untuk distribusi logistik End to End, menggarisbawahi perlunya pengembangan industri di daerah timur Indonesia dan konsolidasi muatan hasil industri baik pertanian, perkebunan, perikanan hingga manufaktur, konsolidasi pengiriman hingga end user dengan menggunakan moda transport yang lain.

Jika sesampainya muatan di pelabuhan tujuan menggunakan moda darat trucking, moda penyeberangan maupun perintis.

Kemudian membahas perlunya penerapan kebijakan program Tol Laut kedepan berbasis riset.

Masih dalam rangkaian Dialog Strategis, Ditjen Perhubungan Laut dan Badan Pengembangan SDM Kemenhub menandatangani Komitmen bersama penempatan Taruna Praktek Laut (Prala) di kapal-kapal armada Tol Laut dan Kapal-kapal Asing yang mengajukan Izin Penggunaan Kapal Asing (IPKA).

Capt Wisnu menjelaskan komitmen kerja sama ini kedepan perlu dikelola dengan lebih baik mengingat Kapal Negara yang digunakan dalam program Tol Laut dan Keperintisan berjumlah 156 kapal dan tidak kurang 15 kapal IPKA dalam tanggung jawab pengawasannya oleh Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut.

"Jika satu kapal bisa menerima 2 orang Taruna Prala, berapa banyak Taruna yang bisa kita fasilitasi untuk praktek di kapal nantinya," ujar Capt Wisnu.

Sebagai informasi kegiatan Rakornas Perintis dan Tol Laut 2019 yang dilaksanakan dari tanggal 21 s.d 23 Maret 2019 ini mengangkat tema “Penerapan Ship Management pada Kapal Milik Negara untuk Menjaga Pelayanan Publik Angkutan Penumpang dan Barang (Angkutan Perintis dan Tol Laut) di Indonesia”.

Adapun peserta Rakornas berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga terkait, UPT Ditjen Perhubungan Laut, Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, perusahaan BUMN, asosiasi, operator kapal, akademisi dan stakeholder terkait.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas