Petani Terus Berproduksi, Bantu dengan Stabilisasi Harga
Adalah tugas Perum Bulog membuat harga gabah atau beras menjadi stabil.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Adalah tugas Perum Bulog membuat harga gabah atau beras menjadi stabil.
Demikian ditegaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyusul perkembangan harga gabah yang mengalami penurunan pada beberapa wilayah di tanah air.
“Jika harga beras atau gabah di tingkat petani turun, Bulog membeli dari petani sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Sebaliknya, ketika harga beras naik, Bulog melakukan operasi pasar. Caranya, menjual stok yang dimiliki Bulog kepada masyarakat sesuai dengan harga acuan, “ ujar JK yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bulog, dalam silaturahmi kebangsaan di Kota Makassar, Minggu (31/3/2019) kemarin.
JK menambahkan, menjaga stabilitas harga beras sangat penting, mengingat sebagian besar pengeluaran rutin masyarakat untuk belanja makanan.
“Sebanyak 60 persen (pengeluaran, Red) untuk makan. Karena itulah, ongkos hidupnya bakal naik. Sebaliknya, harga beras atau gabah tidak bisa begitu saja diturunkan. Sebab, bila harga beras atau gabah diturunkan, akan timbul masalah di kalangan petani. Di situlah fungsi Bulog (Badan Urusan Logistik, Red),” tambah JK.
Baca: Para Petani Antusias Bulog Berkomitmen Beli Gabah Mereka
Perhatian terhadap kesejahteraan petani kembali mengemuka, menyusul laporan BPS terkini yang menyebut harga gabah kering panen pada periode Maret 2019 turun, dan menyebabkan harga beras di penggilingan mengalami penurunan harga.
Imbasnya Nilai Tukar Petani turun, lantaran kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang di konsumsi rumah tangga.
Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siraj mengamini apa yang disampaikan JK. Menurutnya pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melaksanakan fungsinya memompa angka produksi hasil pertanian.
“Kalau sudah jadi beras kemudian diangkut ke pasar, sudah bukan ranahnya Kementerian Pertanian. Apalagi soal harga,” ucap Said Aqil saat berbicara di Rakernas dan Konsolidasi Tani Nelayan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU Se-Indonesia di Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Namun begitu kesejahteraan petani tetaplah bagian dari tanggung jawab Kementan. Sehingga Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman tak tinggal diam. Menyikapi anjloknya harga gabah, Amran menyerukan larangan transaksi gabah yang tidak sesuai dengan keputusan presiden (keppres).
“Pada regulasi tersebut, harga terendah gabah adalah Rp 4.070 per kg,” kata Amran.
Bulog Fokus Serap Gabah Petani
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Bulog Firmansyah mengatakan, tahun ini Bulog menargetkan menyerap 1,8 juta ton gabah dan beras dari petani. Sampai kemarin (31/3), jumlah serapan baru mencapai 60 ribu ton. Meski masih jauh dari target, pihaknya optimistis akan tercapai.
“Nanti pas panen raya pasti akan meningkat. Tugas Bulog menyerap dengan maksimal hasil panen petani sesuai Inpres 5/2015,” ungkapnya.