Industri Kosmetik Ditagetkan Tumbuh 9 Persen Tahun Ini
"Kami menargetkan pada tahun ini, industri kosmetik dapat tumbuh hingga 9 persen,” kata Ahmad Sigit.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
![Industri Kosmetik Ditagetkan Tumbuh 9 Persen Tahun Ini](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kimia-farma-luncurkan-varian-kosmetik-marcks-dan-venus_20181217_153908.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan industri kosmetik mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen sepanjang tahun ini. Hal ini seiring meningkatnya tren penggunaan produk rias dan perawatan tubuh di Indonesia.
"Kami menargetkan pada tahun ini, industri kosmetik dapat tumbuh hingga 9 persen,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Teksil Kemenperin Ahmad Sigit dalam keterangan resmi Kemenperin, Rabu (10/4/2019).
Sigit mengatakan, pertumbuhan itu akan didorong oleh permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Data di Kemenperin, di 2017 industri kosmetik di Tanah Air mencapai lebih dari 760 perusahaan.Dari total tersebut, sebanyak 95 persen industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa sudahmengekspor produknya ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengahdan tujuan lainnya,” ujar Sigit.
Di tahun yang sama, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai USD516,99 juta, naik 16 persen dibanding tahun 2016 yang sebesar USD 470,30 juta.
Baca: FOTO-FOTO: Lima Momen Dramatis Kemeriahan Kampanye Prabowo di Kota Palembang
Sigit menuturkan, Kemenperin sedang fokus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik melalui berbagai program dan kebijakan strategis yang memperkuat struktur sektor tersebut.
Misalnya, dengan bertransformasi menerapkan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri.
“Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen, tentu akan memberikan peluang baru guna dapat meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup,” paparnya.
Baca: FOTO-FOTO Eksterior Hyundai Kona yang Akan Meluncur di IIMS 2019
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnisnya prospektif dan menjanjikan seiring dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial.
“Saat ini, produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai merambah pasar pria dan anak-anak,” kata Airlangga.
Baca: Jokowi Mengaku Datang dari Kampung, Karena Kehendak Allah Jadi Presiden
Potensi lainnya adalah tren masyarakat untuk menggunakan produk alami (back to nature) sehingga membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami seperti produk-produk spa yang berasal dari Bali.
“Produk-produk spa ini cukup diminati oleh wisatawan luar negeri, dengan branding yang baik diharapkan produk kosmetik nasional dapat mencapai kesuksesan seperti produk-produk kosmetik dari Korea Selatan,” jelasnya.
Airlangga meyakini, dari aspek bahan baku, Indonesia memiliki keunggulan melalui keanekaragaman hayati baik yang berasal dari darat maupun laut. Beberapa yang perlu dikembangkan seperti ganggang laut dan marine collagen yang potensial untuk dikembangkan di pasar lokal dan global.
“Jadi, perlu proses ekstraksi lagi untuk bahan baku kita. Misalnya lidah buaya bisa menghasilkan kolagen dan ada essential oil, yang saat ini masih impor,” ucapnya.
Airlangga menambahkan, di negara-negara Asean sendiri sudah mulai fokus mengembangkan potensi wellness industry, yang meliputi industri farmasi, herbal, dan kosmetik.
“Maka kita juga tidak boleh ketinggalan. Kita bersaing dengan market leader di Asia, yaitu Korea. Pada saat yang sama, Thailand juga tengah melakukan pengembangan industri di sektor-sektor tersebut,” ujar Airlangga.