Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Komut Agus Santoso: Kinerja Keuangan Garuda Indonesia Terus Membaik

Agus menjelaskan, di tahun buku 2015 Garuda Indonesia kembali meraih laba 76,48 juta dollar dan 9,4 juta dollar di tahun buku 2016.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Komut Agus Santoso: Kinerja Keuangan Garuda Indonesia Terus Membaik
Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
Ilustrasi - Pesawat Garuda mendarat di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kabut Tebal, 3 Penerbangan di Bandara Radin Inten II Terhambat, http://lampung.tribunnews.com/2019/04/08/kabut-tebal-3-penerbangan-di-bandara-radin-inten-ii-terhambat. Penulis: Noval Andriansyah Editor: wakos reza gautama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk., Agus Santoso mengatakan kondisi keuangan maskapai penerbangan ini terus membaik.

Agus mengatakan di era Jokowi kinerja Garuda membaik jika dibandingkan empat tahun lalu.

"Di RUPS tahun 2015 untuk kinerja operasi dan keuangan tahun buku 2014, Garuda mewarisi kinerja keuangan dari era pemerintahan yang lalu yang mencatat kerugian sebesar 371.4 juta dollar," ujar Agus dalam keterangan persnya, Rabu (24/4/2019).

Agus menjelaskan, di tahun buku 2015 Garuda Indonesia kembali meraih laba 76,48 juta dollar dan 9,4 juta dollar di tahun buku 2016.

Kemudian, di 2017 Garuda merugi sebesar 213,4 juta dollar AS karena harus menyelesaikan masalah masa sebelumnya yang diselesaikan lewat pembayaran tax amnesty dan denda pengadilan di Australia senilai 145,8 juta dollar.

Baca: Pebalap Rio Haryanto Jadi Pembeli Pertama Toyota C-HR Hybrid di Indonesia

"Rugi ini terjadi sebagian, karena Garuda menyelesaikan masalah utang pajak masa lalu-nya dengan mengikuti program tax amnesty. Rugi riilnya 67,7 juta dollar," klaim Agus.

Berita Rekomendasi

Saat birut baru Ari Askara menjabat dia mewarisi pekerjaan besar untuk menyelesaikan beban kerugian tiga triwulan ditahun 2018 (Q1 + Q2 + Q3) hingga 110 juta dollar. 

Baca: Redmi 7 dengan Baterai 4.000mAh Resmi Meluncur, Dibanderol Mulai dari Rp 1.599.000

"Namun dalam 3 bulan berjalan kami memimpin, Garuda mencatat untung 115,250 juta dollar sehingga selama 2018 masih ada keuntungan 5, 018 juta dollar. Dan dalam tahun 2019 Kuartal Pertama (Q1) saja sudah untung 19,738 juta dollar," tutur Agus.

Agus mengatakan, selama masa kepemimpinan Pemerintahan Presiden Jokowi, justru kinerja keuangan Garuda Indonesia menunjukkan tanda membaik.

"Hal ini akibat perubahan environment bisnis baik karena persaingan yang semakin ketat, naiknya harga bahan bakar dan exchange rate. Ada fluktuasi untung dan rugi," jelas Agus.

Agus juga menjelaskan, kinerja operasional perusahaan menunjukan tren meningkat, dan pendapatan di tahun buku 2018 mencapai 4,373 Miliar dollar. Agus menyebut pencapaian pendapatan ini sebagai yang tertinggi selama 16 tahun terakhir.

Dengan angka-angka ini, Agus yakin Garuda Indonesia akan meraih untung lewat upaya efisiensi dan pengembangan bisnis-bisnis Garuda yang memberikan multiplier effect.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan bisnis non-angkutan penumpang, seperti marchandise peralatan, service onboard, dan pengembangan kargo bersama BUMN lainnya.

"Dengan kata lain di bawah kepemimpinan Meneg BUMN Rini Sumarno dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi Garuda tidak memperlihatkan tanda tanda kinerja keuangan yang morat-marit," klaimnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas