TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seperti diperkirakan sebelumnya, The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dan mengisyaratkan untuk tidak menyesuaikan suku bunga dalam waktu dekat. Bunga The Fed tetap di kisaran 2,25%-2,50%.

“Kami pikir sikap kebijakan kami sudah tepat saat ini. Kami tidak melihat alasan kuat untuk memindahkannya ke kedua arah,” kata Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah berakhirnya pertemuan kebijakan dua hari, Rabu (1/5/2019) seperti dikutip Reuters.

The Fed menyebutkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat dan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid dalam beberapa pekan terakhir sehingga kenaikan inflasi AS pada akhirnya masih memungkinkan terjadi. Itu sebabnya, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga di level saat ini.

"Secara keseluruhan, saya melihat kami di jalan yang bagus untuk tahun ini," kata Powell.

Baca: Pengusaha Tambang Batubara Mulai Cemaskan Iklim Investasi di Indonesia

Beberapa hari sebelumnya Presiden AS Donald Trump meminta The Fed menurunkan suku bunga dan mengambil langkah-langkah lain untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Perhatian utama The Fed saat ini adalah tingkat inflasi AS yang saat ini masih jauh dari target 2%. Data terbaru inflasi AS hanya sebesar 1,6%.

Baca: Mobil-mobil Laris Ini Terbukti Paling Doyan Jajan Peredam di Telkomsel IIMS 2019

Inflasi ini akan menjadi masalah jika rumah tangga dan pebisnis memiliki keraguan tentang kekuatan ekonomi dan enggan menghabiskan belanja maupun berinvestasi.

Powell mengatakan, penurunan inflasi inti saat ini kemungkinan besar sebagian besar disebabkan oleh faktor sementara, dan dia memperkirakan inflasi akan naik kembali ke target 2%.

Reporter: Khomarul Hidayat 

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul The Fed mempertahankan suku bunga di level 2,25%-2,50%