Gabungkan Pembiayaan Fintech Syariah untuk Pembebasan Lahan dan Modal Kerja
Dalam hal inkubator bisnis, Pengembang Indonesia membantu pengenalan bisnis pengembang kepada para mahasiswa
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Assosiasi Pengembang Indonesia (PI) menandatangi nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI), AFSI-Asosiasi Fintech Syariah Indonesia dan BITLAND.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan pada acara Workshop Solusi Pembiayaan Alternatif, Pembebasan Lahan & Modal Kerja di Jakarta belum lama ini.
Ketua Umum Assosiasi Pengembang Indonesia Ir Barkah Hidayat mengatakan, misi kerjasama ini menggabungkan pembiayaan Fintech Syariah untuk pembebasan lahan dan modal kerja, sekaligus menyediakan market perumahan yang sangat bermanfaat bagi anggota PI.
Sedangkan tujuan dari program ini meliputi 3 (tiga) hal, pertama masalah riset pengembangan teknologi perumahan, kedua masalah pemasaran perumahan untuk dosen dan staf, serta ketiga inkubator bisnis.” ungkapnya.
Dalam hal inkubator bisnis, Pengembang Indonesia membantu pengenalan bisnis pengembang kepada para mahasiswa.
Ketua Dewan Pertimbangan PI, Adi Putra D Tahir mengatakan, melalui perjanjian kerjasama ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa.
Baca: Pengembang Ini Bangun Kluster di Atas Perbukitan Sentul, Dibanderol Rp 4 Miliaran
"Jadi saya minta kerjasama ini dikembangkan bidang kewiraswastaanya,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI ini.
Untuk tahap awal pelaksanaan kerjasama ini akan dilakukan pada lima daerah diantara nya, Jakarta, Bandung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, daerah yang sudah dipersiapkan oleh tim kecil Pengembang Indonesia yaitu Jawa Barat dan Jakarta.
Ketua Umum ABPPTSI, Thomas Suyatno mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan sesuatu yang monumental, terlebih dengan pengembang indonesia yang mempunyai visi dan misi yang sangat visioner.
"Secara umum, kerjasama ini berupa penyediaan perumahan untuk para dosen dan staf,” ujarnya.
Workshop yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, diantaranya Dirjen Sumber Daya Kementerian Ristek Dikti, Prof. DR Ghufron Mukti yang sekaligus Dewan Penasihat PI. Dari Kementerian PUPR, Direktur Rumah Umum & Komersil, Moch Yusuf Hariagung.
Selain itu hadir pula Ronald Wijaya, Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), CEO BITLAND, Jume Analys, dan Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Thomas Suyatno berserta Pengurus DPP ABPPTSI.
Sementara dari pihak perbankan, hadir perwakilan Bank BNI Syariah yaitu Manajer Divisi Customer Irwan Gurning, BRI Syariah hadir Manajer Divisi Customer Nana H, dari BJB Syariah hadir Kepala Cabang Jakarta.
Dari Pengembang Indonesia, hadir Ketua Umum Ir. Barkah Hidayat, Sekjend Muhammad Hidayat, Dewan Penasihat dan Ketua Dewan Pertimbangan Pengembang Indonesia beserta segenap pengurus DPP PI, perwakilan DPD PI dari beberapa propinsi dan anggota PI.
Baca: 5 Tips Atasi Hipotermia saat Mendaki Gunung ala Medina Kamil
Assosiasi Pengembang Indonesia berkomitmen mempermudah kepemilikan rumah bagi masyarakat. Untuk hal pembiayaan ini, PI menggandeng dan bersinergi dengan BNI Syariah, BRI Syariah dan BJB Syariah, ditambah dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) selaku pembiayaan non bank.
“Jadi bila ada yang tidak bisa dilakukan melalui perbankan, maka bisa melalui AFSI” ujar Barkah. Sementara dalam program ini untuk pembiayaan pembebasan lahan, Pengembang Indonesia bekerjasama dengan Bitland.
“Jadi anggota Pengembang Indonesia dapat bekerjasama dengan pihak Bitland untuk membiayai pembebasan lahan di daerah yang akan dibangun perumahan,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Waketum Humas Media PI, Jimmy Montolalu mengungkapkan pengembang Indonesia asosiasi yang pertama kali menginisiasi formula pembiayaan alternatif fintech syariah untuk lahan & modal kerja dengan market perumahan dalam satu program.