Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mudik Lebaran, Kemenhub Bakal Buka Posko di 36 Bandara

Polana melanjutkan, pihaknya akan melakukan ramp check rutin prasarana dan sarana penunjang operasional penerbangan dan bandara.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
zoom-in Mudik Lebaran, Kemenhub Bakal Buka Posko di 36 Bandara
ist
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiapkan posko lebaran di 29 bandara domestik dan 7 bandara internasional selama periode angkutan lebaran (mudik dan balik) 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, posko tersebut akan melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan saat melakukan perjalanan mudik dan balik dengan pesawat udara.

"Kami dari Ditjen Hubud akan fokus pada tiga aspek dalam persiapan Operasi Angkutan Lebaran 2019. Ketiga aspek tersebut adalah keselamatan, keamanan, dan pelayanan. Dan kami siap memberikan pelayanan prima kepada para pemudik," kata Polana dalam keterangan resmi, Rabu (8/5/2019).

Polana melanjutkan, pihaknya akan melakukan ramp check rutin prasarana dan sarana penunjang operasional penerbangan dan bandara.

Sementara itu, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Mei 2019 atau H-5 Lebaran. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8-9 Juni 2019 atau H+1 & H+2 Lebaran.

Baca: Ketua Karang Taruna Korupsi Dana Bansos Rp 100 Juta Menghilang dari Rumah

Baca: Ditemukan Belasan Spanduk Ucapan Kemenangan Prabowo-Sandiaga, Bawaslu Bekasi Surati BPN

"Kami berharap seluruh stakeholder penerbangan dapat mempersiapkan diri dalam melayani penerbangan angkutan lebaran, baik dari segi keselamatan, keamanan dan pelayanan selama proses penerbangan," ujar Polana.

Ditjen Hubud telah mengidentifikasi beberapa hal yang perlu diantisipasi dalam angkutan lebaran seperti misalnya gangguan keselamatan dan keamanan, tarif pesawat, bagasi berbayar, antisipasi cuaca ekstrem, kapasitas pesawat dan lonjakan penumpang, bahaya terorisme, penggunaan narkoba, hingga perubahan pola penerbangan.

Berita Rekomendasi

"Untuk mengantisipasi kendala-kendala di atas, Ditjen Hubud akan melakukan tahapan konsolidasi dan koordinasi yang dimulai dari lingkungan internal serta dilanjutkan dengan seluruh penyelenggara bandara, navigasi penerbangan dan maskapai serta pihak terkait lainnya," jelasnya.

Terkait dengan sarana pengangkutan, hingga Maret 2019 tercatat sebanyak 12 maskapai yang siap melayani angkutan udara dengan total armada mencapai 547 unit untuk melayani berbagai rute penerbangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas