Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Manulife Indonesia Fokus Jaga Kepercayaan Nasabah

Kinerja positif yang diraih tiap tahunnya, tidak lepas dari keberhasilan perusahaan menjaga kepercayaan nasabah.

Editor: Sanusi
zoom-in Manulife Indonesia Fokus Jaga Kepercayaan Nasabah
ist
KEPERCAYAAN NASABAH NAIK: Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster didampingi oleh Direktur & Chier Legal & Complience Officer Apriliani Siregar (kedua dari kanan) dan Direktur & Chief Financial Officer Colin Startup berbincang-bincang dan memberikan bunga apresiasi kepada dua nasabah istimewa yaitu Yovita Gunawan (memiliki polis Manulife terbanyak yakni 29 polis) dan Emiryzard Shah Khaled Hilman (pemegang polis termuda di manulife), di Jakarta, Senin (20/5). 

Menurut Yovita, menjaga kepercayaan nasabah itu penting. Itulah peran agen asuransi, harus jujur dan menjaga citra perusahaannya. Jika kepercayaan itu dijaga, tentu nasabah akan puas dan tak ragu untuk membeli produk terbaru lainnya.

Sementara itu, Emir, nasabah termuda Manulife mengaku membeli polis asuransi Manulife Indonesia karena pengalaman buruk yang dihadapi kakak sulungnya. Kakaknya berkali-kali masuk rumah sakit dan menghabiskan uang yang sangat besar.

Sementara, kakaknya itu tidak memiliki proteksi asuransi. Belajar dari pengalaman itu, kakak keduanya ikut perlindungan asuransi Manulife Indonesia dan mendapat proteksi dengan layanan memuaskan.

“Makanya, saya ikut membeli polis Manulife, apalagi kata ayah saya, produk asuransi itu juga ada investasinya,” ujar Emir.

Ia mengaku, dirinya ikut urunan membayar premi bersama kedua orangtuanya dari uang sakunya bermain band. Menurut dia, adanya perlindungan jiwa berikut investasi membuat ia lebih percaya diri untuk proteksi di masa mendatang. Apalagi, pada masa mendatang, biaya untuk perawatan di rumah sakit tentu tidak murah.

Beberapa waktu lalu, Soemaryono Rahardjo dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) kepada awak jurnalis menjelaskan, selalu ada peningkatan tarif di rumah sakit swasta di Indonesia. Hal itu terjadi karena mengikuti laju inflasi. Selain itu, perkembangan teknologi juga mempengaruhi biaya berobat di rumah sakit.

Ia juga mengatakan, harga obat setiap tahun juga terus meningkat. Biaya obat menjadi modal tertinggi yang mempengaruhi sekitar 35-40 persen dari tarif rumah sakit. Soemaryono juga menuturkan kalau rumah sakit swasta semua modal menggunakan dana pribadi. Berbeda dengan rumah sakit pemerintah yang memiliki berbagai subsidi termasuk pembelian alat kesehatan.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan catatan, peningkatan biaya kesehatan di Indonesia jauh melampaui tingkat inflasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, peningkatan biaya kesehatan tahunan di Indonesia mencapai 36 persen selama 10 tahun terakhir ini. Angka itu jauh lebih tinggi dari tingkat inflasi yang hanya di bawah satu digit.

Belum lagi adanya fakta 20 persen masyarakat menengah ke atas jatuh miskin akibat terserang penyakit kritis.

Kondisi itu tak jauh beda dengan kondisi global. Berdasarkan laporan terbaru dari Bank Dunia dan WHO akhir 2017, sedikitnya separuh penduduk dunia kekurangan layanan kesehatan dasar, dan banyak rumah tangga jatuh ke dalam kemiskinan setiap tahun akibat tingginya biaya kesehatan.

Setiap tahun sebanyak 800 juta orang menghabiskan sedikitnya 10 persen dari anggaran rumah tangga mereka untuk biaya kesehatan.

Hal itulah yang mendorong Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan AAJI Maryoso Sumaryono kepada wartawan pertengahan April lalu mengatakan, AAJI berharap pemerintah dapat memperkuat penetrasi asuransi jiwa yang dalam beberapa tahun terakhir belum mengalami pertumbuhan signifikan.

“Penetration rate asuransi jiwa di Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara,” ujar Maryoso.
Berdasarkan data AAJI, penetrasi asuransi jiwa pada 2018 tercatat 1,3 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,4 persen. Penetrasi pada 2017 tercatat sebagai penetrasi tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas