DOID Catat Pertumbuhan di 2018 karena Harga Batubara Stabil
Sepanjang tahun 2018, perseroan mengalami pertumbuhan yang cukup baik seiring harga batubara tetap stabil di level yang menguntungkan
Penulis: Deodatus Pradipto
Laporan wartawan Tribunnews.com Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Delta Dunia Makmur Tbk. ("DOID") pada Rabu (22/5/2019) lalu menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2018 yang kemudian dilanjutkan dengan Paparan Publik.
Sepanjang tahun 2018, perseroan mengalami pertumbuhan yang cukup baik seiring harga batubara tetap stabil di level yang menguntungkan.
Secara operasional, perseroan membukukan volume overburden removal sebesar 392.5 juta bcm dan volume batubara sebesar 42.3 juta ton untuk tahun 2018, masing-masing mencerminkan pertumbuhan sebesar 15% dan 5% dibanding dengan tahun 2017.
Sementara dari sisi kinerja finansial, perseroan membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 6% menjadi 298 juta dollar Amerika Serikat dengan EBITDA marjin sebesar 36.2%.
Perseroan lebih lanjut mencetak laba bersih sebesar USD 76 juta, meningkat sebesar 62% dari tahun sebelumnya.
Untuk mendukung pertumbuhan perseroan, maka pada tahun 2018, perseroan melakukan belanja modal sebesar 305 juta dollar AS, yang dibiayai oleh perolehan kas internal dan sewa pembiayaan.
Belanja modal tersebut diperkirakan menurun di tahun 2019, seiring dengan berakhirnya major replacement cycle.
Dengan demikian, belanja modal diperkirakan akan berada pada angka dibawah 100 juta dollar AS.
Perseroan akan terus mengandalkan perolehan kas internal, sewa pembiayaan, maupun pinjaman bank untuk kebutuhan belanja modal tersebut.
Pertumbuhan volume perseroan yang signifikan disebabkan oleh kenaikan kapasitas lebih dari 30% dari awal tahun 2018.
Utilisasi aset telah meningkat di paruh kedua tahun 2018 sehingga Perseroan mencatatkan produksi tertinggi sepanjang tahun.
Meskipun produksi terganggu oleh cuaca dan utilisasi aset yang belum optimal pada paruh pertama tahun 2018, perseroan telah melihat peningkatan dan kemajuan yang baik di awal kuartal ketiga.
Perseroan kemudian membukukan pertumbuhan volume yang baik untuk tahun 2018, bahkan mencatat produksi tertinggi sepanjang sejarah.
Pada tahun 2018, perseroan juga berhasil menandatangani kontrak baru dengan total nilai sekitar 2 miliar dollar AS.
Perseroan mendapatkan tiga kontrak dengan pelanggan baru, yaitu dengan PT Tanah Bumbu Resources, PT Insani Bara Perkasa, dan PT Indonesia Pratama, serta kontrak perpanjangan dengan pelanggan lama, PT Angsana Jaya Energi.
Ke depannya, perseroan akan tetap fokus pada peningkatan keunggulan operasionalnya untuk mendorong kinerja dan keuntungan yang lebih meningkat.