Viralnya Keluhan Kenaikan Tarif Tol Jakarta-Cikampek, Ini Penjelasan Jasa Marga
General Manager Jasa Marga cabang Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman tak menapik adanya kenaikan tarif disejumlah exit tol Jakarta Cikampek.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek memberikan penjelasan soal viral atau ramainya keluhan kenaikan tarif tol di media sosial. Kenaikan tarif sangat dirasakan, terlebih pengguna tol jarak dekat.
General Manager Jasa Marga cabang Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman tak menapik adanya kenaikan tarif disejumlah exit tol Jakarta Cikampek.
Ia menyebut kenaikan tarif itu dikarena pemindahan Gerbang Tol Cikarang Utama sehingga berdampak terjadinya perubahan sistem pembayaran.
"Pindahnya GT Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama terjadi perubahan yang awalnya sistem tertutup dan terbuka sekarang menjadi sistem terbuka dengan empat wilayah pentarifan," kata Raddy di Bekasi, Selasa (28/5/2019).
Raddy menjelaskan kendaraan dari arah Jakarta ke Cikampek melakukan transaksi di akses keluar (of ramp pay) dan kendaraan dari arah Cikampek yang menuju Jakarta akan melakukan transaksi di akses masuk (on ramp pay) dengan membayar tarif tol merata sesuai dengan wilayah pentarifannya.
Adapun empat wilayah pentarifan itu yakni wilayah 1 dengan tarif Rp. 1.500,- (Jakarta IC/Interchange- Pondok Gede Barat/Timur), Wilayah 2 dengan tarif Rp. 4.500,- (Jakarta IC - Cikarang Barat), Wilayah 3 dengan tarif Rp. 12.000,- (Jakarta IC - Karawang Timur) dan Wilayah 4 dengan tarif Rp. 15.000,- (Jakarta IC-Cikampek).
Sehingga dampak kenaikan hanya dirasakan pada jarak dekat pasalnya tarif menjadi merata, baik jarak jauh maupun dekat.
Baca: Arus Mudik Dimulai, Kakorlantas Pastikan 4 Proyek di Sisi Tol Jakarta-Cikampek Berhenti Sementara
"Karena GT Cikarang Utama dibongkar, tap kartu sekaligus bayar jadi hanya pada saat masuk atau keluar saja. Sulit bisa kita hitung tarif sesuai jarak. Sehingga tarif disama ratakan," ungkapnya.
Raddy contohkan dengan perubahan sistem transaksi dan pentarifan pengguna jalan tol asal Gerbang Tol Karawang Barat dan keluar di Gerbang Tol Karawang Timur yang sebelumnya dikenakan tarif tol sebesar Rp. 1.500, kini harus membayar tarif merata sebesar Rp. 12.000 sebagai dampak dari perubahan sistem transaksi tertutup menjadi sistem terbuka.
"Kenaikan terjadi di lokasi setelah Gerbang Tol Cikarang Utama, karena kan jadi sistem terbuka," ucapnya.
Raddy mengungkapkan adapun untuk tarif jarak jauh tetap bahkan ada sejumlah tarif mengalami penurunan.
"Soal dampak perubahan ini pada tarif tidak hanya kenaikan, banyak tarif yang tetap bahkan banyak pula tarif yang jadi turun. Misalnya Cikarang Utama ke Cikampek dari Rp 44 ribu menjadi Rp 30 ribu dan Cikarang Utama ke Karawang Timur dari Rp 28.500 menjadi Rp 24 ribu dan masih ada beberapa lagi," katanya.
Raddy menambahkan perubahan jalan tol Japek menjadi sistem terbuka dinilai telat, pasalnya tol di daerah lain seperti tol JORR, Tol BSD dan lainnya sudah menggunakan sistem terbuka.
Penerapan itu cukup efektif dalam mengatasi antrean di gerbang tol. Selain itu Raddy menilai jalan itu sebenarnya difungsikan untuk mereka yang ingin menempuh jarak jauh bukan untuk jarak dekat.
Sehingga pemereataan tarif yang membuat terjadinya kenaikan tarif pada jarak dekat cukup efektif mengalihkan pengguna jalan tol jarak dekat menggunakam jalur arteri.
"Ya kalau 2 sampai 4 kilometer tidak perlu masuk tol bisa lewat jalur arteri. Ini kan jadi upaya juga memperlancar arus kendaraan di tol Japek dari antrean pengendara yang masuk maupun keluar tol," paparnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.