Tahun Ini Mandiri Sekuritas Pasang Target IPO-kan 6 Emiten Baru
“Ada sekitar lima sampai enam (IPO) yang sedang dipersiapkan. Sektornya beragam, ada yang building materials, tambang, healthcare"
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas menargetkan ada lima hingga enam perusahaan melantai di bursa melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2019.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, pihaknya telah mendapatkan mandat dari empat perusahaan yang bergerak di berbagai sektor usaha seperti layanan kesehatan, konstruksi, batu bara, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola pelabuhan.
“Ada sekitar lima sampai enam (IPO) yang sedang dipersiapkan. Sektornya beragam, ada yang building materials, tambang, healthcare, dan ada potensi dari sisi F&B (makanan dan minuman),” kata Silvano di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Silvano menjelaskan, pada semester I bisnis penjaminan efek bersifat ekuitas melalui IPO cenderung sepi karena kebanyakan calon menunggu hasil pemilihan umum untuk melihat kepastian kondisi pasar.
Baca: Sriwijaya Air Tutup Rute Penerbangan yang Merugi, Termasuk Jakarta-Banyuwangi
"Basis investor kita prefer di second half ada liquidity. Mereka cenderung peduli sama market vulnerability. Mereka melihat kepastian usai pemilu," jelasnya.
Calon emiten yang tengah disiapkan Mandiri Sekuritas kebanyakan adalah perusahaan keluarga yang tidak terburu-buru masuk pasar modal. Biasanya mereka punya kas internal yang kuat untuk ekspansi bisnisnya.
Baca: Penjelasan Kemenhub Cabut Lisensi Terbang Pesawat Single Engine Vlogger Vincent Raditya
"Karena mereka rata-rata sudah membangun perusahaanya bertahun-tahun, jadi mereka berhati-hati. Mereka lihatnya jangka panjang. Mereka tidak khawatir dengan keadaan politik tapi lebih kepada sisi investornya," ujarnya.
Untuk semester II, dia menargetkan beberapa kliennya memiliki valuasi baik di atas Rp1 triliun maupun di bawah Rp1 triliun.
"Kami harapkan, nilainya bisa liquid supaya menarik untuk investor-investor insititusi maupun ritel, khususnya dalam negeri," kata dia.
untuk jadwal calon emiten yang IPO ditaksir dengan menggunakan buku Juni terlaksana sekitar November-Desember 2019.