GO-FOOD Kuasai Layanan Food Delivery di Indonesia, Pilihan Utama Milenial
GO-FOOD identik dengan layanan cepat, mudah, dan banyak pilihan menu. Sebaliknya GrabFood disebutkan banyak promo, layanan cepat
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Soal layanan pesan antar-makanan, milenial lebih merekomendasikan GO-FOOD.
Bukan sekadar mudah digunakan, GO-FOOD juga menawarkan menu yang beragam sesuai dengan selera milenial.
"Ketika ditanya spontan tentang layanan pesan-antar makanan online, GO-Food lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan GrabFood,” kata CEO dan Founder Alvara Research, Hassanudin Ali.
Pernyataan Hassanudin mengacu pada survei Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi e-Commerce 2019’ yang dilakukan Alvara Research Center.
Survei dilakukan terhadap 1.204 responden dengan metodi interview (face to face) dan margin error 2,89 persen.
Lokasi survei dilakukan di Jakarta, Bogor Depok Tangerang Bekasi (Debotabek), Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado.
”Ketika ditanya tentang GO-FOOD, kaum milenial 100 persen mengetahuinya. Sedangkan kompetitornya yaitu GrabFood skornya 91,9 persen," tambahnya.
Penilaian aspek Top of Mind GO-Food di mata milenial sebesar 70,1 persen. Adapun GrabFood sebesar 29,9 persen.
Begitu juga dalam penilaian aspek Future Intention untuk mengetahui layanan apa yang ingin digunakan konsumen milenial di masa mendatang. Sebesar 70,5 persen menjawab GO-Food sebaliknya GrabFood hanya 39,0 persen.
Baca: Jaringan Pujasera UMKM dengan Lokasi Terbanyak, GO-FOOD Festival Masuk Rekor MURI
Maka tak heran, sambung Hassanudin, GO-FOOD menjadi pemimpin layanan tersebut dengan tingkat penggunaan oleh kaum milenial sebesar 71,7 persen. Adapun GrabFood digunakan oleh 39,9 persen milenial.
Dominannya GO-Food pada aplikasi pesan-antar makanan digital tidak terlepas dari daya jangkau dan popularitasnya di banyak kota di Indonesia.
”GO-Food dikenal oleh 100 persen responden di seluruh wilayah survei. GrabFood hanya dikenal 100 persen oleh responden di Jakarta,” urai Hasan, demikian dia akrab disapa.
Saat disinggung apakah GO-FOOD dipilih milenial lantaran sebagai aplikasi buatan dalam negeri?
”Alasan nasionalisme tidak kita tanyakan. Lebih kepada benefit yang diterima konsumen milenial. Mayoritas menjawab terkait dengan benefit (keuntungan) yang didapatkan konsumen itu,” jawabnya.
Lebih rinci Hasan menyebut dari survei itu diketahui GO-FOOD identik dengan layanan cepat, mudah, dan banyak pilihan menu. Sebaliknya GrabFood disebutkan banyak promo, layanan cepat, dan murah.
”Seperti kita tahu, kemunculan GO-Food ini telah menumbuhkan banyak wirausahawan kuliner di banyak kota di Indonesia. Salah satu manfaat e-Commerce hadir adalah tumbuh UKM-UKM baru yang sebelumnya nggak ada,” tuturnya.
Sementara, Ketua Bidang Ekonomi Digital dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut, faktanya memang banyak pelaku usaha baru yang muncul dari kehadiran e-Commerce di Indonesia.
”Data McKinsey 2018, ada 26 juta usaha baru yang timbul dari e-Commerce,” terusnya.