Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengembangan Blok Masela Dilakukan Kombinasi Offshore dan Onshore

Pengembangan Blok Masela akan segera dimulai dan dilakukan secara kombinasi antara offshore (laut) dan onshore (darat).

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengembangan Blok Masela Dilakukan Kombinasi Offshore dan Onshore
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dwi Soetjipto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan Blok Masela akan segera dimulai dan dilakukan secara kombinasi antara offshore (laut) dan onshore (darat).

Padahal pada 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta fasilitas gas alam cair (LNG) Blok Masela dipindahkan dari laut ke darat agar memiliki dampak ekonomi lebih tinggi bagi masyarakat Maluku, terutama Kepulauan Aru.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pengembangan Blok Masela secara kombinasi merupakan keputusan yang terbaik agar tidak terjadi kembali konflik antara pandangan yang menginginkan di darat dan laut.

"Menurut saya its better to see combine, agar tidak terjadi dispute antara dulu floating LNG, sekarang onshore," tutur Dwi di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Ia menjelaskan, dalam pemisahan antara gas dengan minyak nantinya tetap dikerjakan di laut yang kemudian penyaluran gasnya melalui pipa dikirim ke darat.

Baca: Respons KPK Sikapi Tersangka Kasus Pelindo II RJ Lino Berada di Dubai

Baca: 300 Pelari dan 6.400 Donatur Akan Terjun Bantu 5.500 Anak Lewat Run To Care Bali 2019

Baca: Divonis 9 Tahun Penjara, Steve Emmanuel Pikir-pikir Dulu untuk Ajukan Banding

"Jadi di onshore akan ada LNG plant, dan gas pipa, jadi tidak seluruhnya di onshore, tapi ada offshorenya juga. Fasilitas offshore, tetep ada kapal juga, besar, di tengah laut, untuk memisahkan antara gas dan minyak," papar Dwi.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut mantan Direktur Pertamina itu menuturkan, dimulainya pengembangan Blok Masela oleh Inpex dan SKK Migas maka ada investasi yang masuk ke Indonesia sangat besar mencapai Rp 288 triliun untuk satu proyek.

"Ini Indonesia bagian timur yang notabene infrastruktur tidak sebaik bagian barat, tapi ternyata bisa. Sehingga nanti wilayah-wilayah kerja yang belum dieksplorasi, akan banyak investor-investor besar yang akan mencari itu," papar Dwi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas