BI Pangkas Suku Bunga, Analis Rekomendasikan Saham APL
Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas BI 7-Day Repo Rate dinilai bakal menguntungkan pebisnis properti.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan menilai keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas BI 7-Day Repo Rate dinilai bakal menguntungkan pebisnis properti.
Konkretnya, penurunan tingkat bunga akan mendorong konsumsi masyarakat, termasuk di sektor properti.
"Membaiknya iklim investasi , terkhusus pasca Pemilu dan adanya keberlanjutan pemerintahan Jokowi akan menjadi sentimen positif untuk pelaku usaha. Sektor properti akan kembali semarak di semester II ini," kata Marolop, Senin (22/7).
Apalagi, sambung dia, kebutuhan rumah di berbagai segmen pasar masih cukup besar.
Terlebih, fundamental sejumlah emiten properti seperti Agung Podomoro Land (APLN), Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Ciputra (CTRA) bakal semakin solid.
Sejumlah proyek properti APLN seperti di Bandung, Batam, Balikpapan dan juga Cimanggis, Depok diperkirakan bakal menjadi target konsumen.
Baca: Diskon Harga Rumah di Pameran Properti Online
Saat disinggung penurunan rating surat utang APLN oleh moodys dan fitch rating, Marolop meyakini perusahaan memiliki jalan keluar.
Sebagai grup usaha properti besar dengan aset yang bagus, APLN memiliki banyak ruang untuk menyelesaikan tantangannya. Apalagi situasi ini juga dihadapi oleh banyak pelaku usaha properti lainnya.N," jelasnya.
Terpisah, Direktur Keuangan APLN Cesar M. Dela Cruz optimistis kinerja APLN akan terus membaik.
"Secara internal kami juga terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan bisnis proses, sehingga bisnis APLN makin efisien," tegasnya.
Selain menggarap proyek-proyek properti baru, APLN juga mengembangkan dan memperkuat bisnis recurring incomenya.
Sebut saja Central Park Mall, Senayan City, Kuningan City, Baywalk Mall, Festival City Link Bandung, Plaza Balikpapan, Podomoro City Deli Medan serta yang baru saja beroperasi seperti Pullman Ciawi Vimala Hills.