Cara Start Up MTarget Bantu 3.000 Perusahaan Nasional Menembus Target Bisnis
Mtarget akan terus menjaga konsistensi memberikan solusi terbaik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengembangkan bisnisnya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Start up MTarget berhasil melayani 3.000 klien dalam tempo tiga tahun usai berdiri.
Chief Executive Officer (CEO) dan founder MTarget Yopie Suryadi bilang perusahaannya akan terus menjaga konsistensi memberikan solusi terbaik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengembangkan bisnisnya.
“Klien MTarget selama tiga tahun terakhir ada 3.000 perusahaan, terdiri dari free user dan pay user platform kami. Misi kami tetap sama sejak pertama kali berdiri, yaitu untuk membantu perusahaan dan UMKM mencapai growth yang pesat dan dapat melakukan pendekatan secara personal kepada para pelanggannya dengan cara yang sangat efektif,” ujar Yopie, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7).
Tidak hanya itu, Yopie juga mengungkapkan komitmen perusahaan untuk membantu perusahaan lain tumbuh lebih besar.
Baca: Alasan Supercar di Bawah Rp 2 Miliar Lebih Cepat Laku di Indonesia
Baik itu yang berstatus start up atau perusahaan yang sudah settle.
Beberapa perusahaan start up yang menurut Yopie tumbuh semakin besar dengan solusi yang diberikan MTarget antara lain Union Space, Sleekr, Qlue, Bareksa, Kredit Pintar, Cashtree, Finansialku, Moka, dan VOffice.
Sementara perusahaan besar yang menggunakan layanan teknologi informasi MTarget adalah BFI Finance, Kapal Api, Astra Life, JS Luwansa, PPM Manajemen, Swatch, Tumi, Baznas, Bussan Auto Finance, Zara, Ibis Bandung Trans Studio, ITC Group, Kota Kasablanka, Hush Puppies, Hotel Santika Bintaro, Auto2000 Pasar Kemis, sampai Royal Enfield dan juga beberapa perusahaan yang berbasis di Malaysia.
“Visi kami juga tetap sama, to help other grow bigger. Kami membantu perusahaan lain menjadi lebih besar lagi. Goal-nya itu cari glory buat orang lain,” ujarnya.
Yopie menuturkan, awalnya MTarget hanya mengandalkan satu fitur utama yaitu Email Marketing yang dapat digunakan klien untuk menyebarkan email secara massal guna menjaring calon pelanggan.
Seiring waktu, fitur MTARGET dikembangkan dengan layanan Email Automation, Interactive Form, Landing Page, dan Social Media Management.
“Pada Februari 2018, MTARGET merilis fitur Email Transaksional yang memiliki fungsi berbeda dari pemasaran email. Karena itu kami mengubah citra dari email marketing company menjadi customer engagement platform,” katanya.
Dengan spesialisasi tersebut, MTarget menurutnya bisa membantu kliennya untuk mengirimkan konten pemasaran yang lebih personal lagi ke calon pelanggannya.
“Kita harus bisa mengirim right message ke right person at the right times. Sudah tidak zaman lagi broadcast email secara random. Kita melakukan in-depth analytic yang bisa melakukan profiling customer,” ujar Yopie.
Dengan menyediakan layanan bisnis yang lebih banyak, Yopie optimistis MTarget mampu mengusung misi baru yaitu mendigitalkan Indonesia.