Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Promo Diskon Tarif Masih Berlanjut, KA Bandara Railink Masih Sepi Penumpang

Dari 12 baris gerbong tengah dengan konfigurasi empat kursi per baris, hanya terisi sekitar 30% saja.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Promo Diskon Tarif Masih Berlanjut, KA Bandara Railink Masih Sepi Penumpang
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Kereta Api kereta Bandara Soekarno-Hatta tiba di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, saat tahap uji coba, Selasa (28/11/2017). 

Dari 12 baris gerbong tengah dengan konfigurasi empat kursi per baris, hanya terisi sekitar 30% saja.

Pemerintah memang memiliki persoalan besar di sektor transportasi, sebab untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum diperlukan kebijakan yang tepat. Apalagi, saat ini ketergantungan masyarakat terhadap transportasi umum masih sangat rendah.

Kereta Api kereta Bandara Soekarno-Hatta tiba di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, saat tahap uji coba, Selasa (28/11/2017). Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan mulai beroperasi pada Desember 2017. PT Railink, operator kereta bandara, akan memberikan diskon sebesar 70 persen sebagai harga perkenalan selama bulan pertama operasional. Mulai Januari 2018, tarif akan berubah menjadi Rp 100 ribu per penumpang. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kereta Api kereta Bandara Soekarno-Hatta tiba di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, saat tahap uji coba, Selasa (28/11/2017). 

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan pemerintah harus memaksa masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Ia melihat, KA Bandara yang load factor-nya baru menyentuh 13% menandakan antusiasme masyarakat yang kurang.

"KA Bandara belum maksimal karena naiknya dari BNI City, padahal dirancang naiknya dari Manggarai. Akses ke Manggarai juga harus bagus, kalau aksesnya tidak bagus penumpang juga hilang," ujarnya.

Ia menyebut perlu ada kebijakan push and pull strategies untuk memindahkan penguna kendaraan pribadi ke transportasi umum. Mulai dari pemberlakuan road pricing, pembatasan kendaraan bermotor hingga pembatasan parkir on street.

Selain itu, optimalisasi angkutan rel serta integrasi antarmoda, restrukturisasi angkutan bus kecil, penertiban angkutan liar sampai peningkatan kualitas pedestrian perlu dilakukan. Jadi persoalan transportasi tak hanya tarif tetapi juga kebijakan yang mendukung.

"Tidak hanya menyediakan moda transportasi baru saja, tetapi harus berani memindah," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Di luar itu, saat ini masyarakat Jakarta sudah terlalu bergantung dengan sepeda motor. Sehingga pemberlakuan tarif selalu dinilai berdasarkan cost penggunaan sepeda motor. Padahal tarif transportasi umum yang ada saat ini masih cukup terjangkau.

"Masalah tarif transportasi umum menurut saya murah ya, cuma keengganan berjalan kaki itu luar biasa. Keluar saja harus naik sepeda motor ini sulitnya, susah sekali mengalihkan itu kecuali ada pembatasan," ujarnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas