Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Survei Preferensi Konsumen tentang Ojek Online: Rasa Aman Jadi Pilihan Prioritas

Hasil survei KKI menyebutkan ada 4 moda transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat urban, yaitu ojek online, taksi online, bus trans dan KRL

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Survei Preferensi Konsumen tentang Ojek Online: Rasa Aman Jadi Pilihan Prioritas
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi ojek online 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) merilis hasil survei terbaru tentang sektor transportasi bertajuk 'Preferensi Konsumen terhadap layanan Moda Transportasi Darat Urban di Indonesia', Selasa (30/7/2019). 

Survei yang dilakukan selama Februari – April 2019 ini melibatkan 625 responden di 15 kabupaten/kota di 6 provinsi, mencakup DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan teknik random sampling.

Hasil survei KKI menyebutkan, ada empat moda transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat urban, yaitu ojek online atau ojol, taksi online atau taksol, bus trans dan KRL.

Dari keempat moda transportasi tersebut, 36 responden menyatakan preferensinya pada layanan ojek online Gojek dan 32 persen memilih layanan Grab serta 32 persen responden menyatakan menggunakan kedua layanan ojol.

Terkait alasan pilihan, mereka yang memilih layanan Gojek menyatakan karena alasan keamanan dan kenyamanan.

Baca: Jokowi Mengaku Perpres Mobil Listrik Belum Sampai ke Mejanya

Survei menyebutkan, layanan Go-Ride dari Go-Jek dinilai lebih aman oleh 56 persen responden, lebih diandalkan oleh 55 responden, lebih ramah oleh 53 responden serta lebih nyaman dan bersih oleh 53 persen responden.

Sementara itu, responden yang memilih layanan Grab, karena preferensi pada alasan aspek keterjangkauan tarif (lebih murah), oleh 53 persen responden, dibandingkan Go Jek yang oleh responden alasan ini dipilih oleh sebanyak 47 persen responden.

Berita Rekomendasi

KRL vs Bus

Sedangkan, KRL dan bus trans dipilih responden dikarenakan kemampuannya dalam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan konsumen selain juga dapat diandalkan untuk ketepatan waktu layanannya.

Khusus KRL, kebijakan pemerintah untuk membangun moda transportasi yang terintegrasi dengan transportasi publik lainnya menjadikan KRL sebagai salah satu moda transportasi yang cukup populer digunakan oleh konsumen.

Sedangkan bagi pengguna taksi online, Gojek memiliki tingkat preferensi konsumen lebih tinggi daripada Grab pada semua aspek, yaitu pada aspek keterjangkauan tarif (54%), aspek keamanan (59%), kehandalan layanan (60%), keramahan (57%), dan kenyamanan serta kebersihan (59%).

Menanggapi hasil survei ini, praktisi Hukum Perlindungan Konsumen serta Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) David M.L. Tobing mengatakan konsumen saat ini memiliki preferensi mementingkan aspek keselamatan dan kenyamanan dalam memilih layanan moda transportasi yang akan digunakan.

Preferensi ini lebih kuat sebagai pertimbangan ketimbang promo tarif murah.

“Konsumen kini lebih pintar. Mereka tidak lagi mudah diiming-imingi promo tarif murah saja, tapi juga mereka memilih layanan mana yang aman dan nyaman bagi mereka,” sebut David, Selasa (30/7/2019).

David lebih lanjut menilai kualitas moda transportasi perkotaan kini semakin membaik jika dibandingkan beberapa tahun lalu.

Namun demikian,  selain harus saling terintegrasi, moda transportasi urban menurutnya juga harus mengarusutamakan aspek keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.

“Maka dari itu, investor jangan hanya bakar duit untuk promo saja, tapi pakailah untuk meningkatkan kualitas layanan agar konsumen merasa aman dan nyaman,” kata David.

VP Corporate Affairs Gojek Michael Say menanggapi hasil survei ini menyatakan, pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan yang berkualitas untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman kepada pelanggan.

"Gojek telah melakukan banyak upaya pencegahan, perlindungan dan penanganan yang baik bagi pengguna," ujar Michael.

Terkait upaya pencegahan ini, Michael menyatakan, Gojek mengembangkan pelatihan dan edukasi mitra terkait topik keamanan dan kekerasan seksual. Saat ini Gojek telah melatih 4.000 mitra di lebih dari 30 kota di Indonesia. Selain itu.

Gojek juga menjalankan tindakan perlindungan, antara lain dengan memberikan perlindungan asuransi dan pengembangan fitur keamanan pada aplikasi, yaitu fitur Tombol Darurat dan fitur Bagikan Perjalanan.

“Kepada pelaku, baik itu mitra pengemudi ataupun penumpang, Gojek akan memberi tindakan tegas. Selain melakukan putus mitra dan pemblokiran akun (penumpang), Gojek juga siap melakukan mendampingi korban apabila korban merasa perlu untuk melanjutkan kasus ini di jalur hokum,” tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas