Operasional Tidak Terganggu, Nasabah Diimbau Kunjungi ATM di Unit Kerja BRI atau Pusat Perbelanjaan
Nasabah diimbau agar mengunjungi ATM yang berlokasi di unit kerja BRI terdekat (on site) ataupun ATM yang berlokasi di pusat perbelanjaan.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca pemadaman listrik massal yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang, BRI telah memastikan bahwa masyarakat dapat tetap mengakses layanan perbankan dan sebagian besar layanan perbankan BRI berjalan normal.
Jika tidak ada gangguan pada jaringan telekomunikasi/seluler, maka nasabah BRI juga dapat tetap melakukan layanan perbankan melalui internet banking dan juga mobile banking BRI.
Seluruh unit kerja Bank BRI telah dilengkapi dengan genset sebagai daya cadangan agar operasional perbankan tetap berjalan normal meski pasokan listrik sedang mengalami gangguan.
"Bank BRI telah menyiapkan sejumlah langkah untuk antisipasi jika pasokan listrik belum juga stabil. BRI telah menambah cadangan bahan bakar solar agar operasional genset di unit kerja BRI tidak terganggu," ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Osbal Saragi dalam keterangannya kepada Tribunnews, Senin (5/8/2019).
Baca: Penembakan Massal di Walmart El Paso Texas Menewaskan 20 Orang
Osbal Saragi mengatakan, ATM Bank BRI yang terletak di unit kerja Bank BRI juga dapat diakses seperti biasanya.
Namun, sebagian besar ATM BRI yang terletak di off-site tidak dapat diakses karena keterbatasan daya tahan baterai.
"Daya tahan UPS di ATM memang biasanya hanya maksimal sekitar 1 jam, maka kami mengimbau nasabah agar mengunjungi ATM yang berlokasi di unit kerja BRI terdekat (on site) ataupun ATM yang berlokasi di pusat perbelanjaan untuk kemudahan transaksi perbankan," ujar Osbal.
Bank BRI juga telah menyiapkan tim khusus yang akan segera diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan ke seluruh lokasi ATM off-site yang mungkin terdampak setelah pemadaman listrik sejak Minggu (4/8/2019) siang.
Bank BRI tetap mengimbau para nasabahnya agar tidak panik karena BRI akan tetap mengutamakan kenyamanan para nasabah agar dapat tetap melakukan transaksi perbankan.
Stabilkan Aliran Sinyal
PT PLN (Persero) saat ini tengah menstabilkan aliran sinyal dari pasokan listrik di Jawa Timur.
Sebelumnya PLN memperkirakan listrik akan kembali normal pukul 19.27 WIB.
Pemadaman juga diusahakan tak sampai pukul 00.00 WIB dini hari.
Namun faktanya sejumlah wilayah masih padam lampu.
Di antaranya beberapa tempat di Pamulang Kota Tangerang Selatan, seperti Villa Pamulang Mas.
Pantauan Tribunnews.com, Senin (5/8/2019) sekitar pukul 04.30 WIB sejumlah tempat di Pamulang listrik masih padam.
Sementara itu, Angga, warga Mahkota Simprug Ciledug, Tangerang, mengaku, listrik di rumahnya sempat mengalir pada Minggu (4/8/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca: Sejumlah Hotel Kebanjiran Tamu Akibat Listrik Padam di Jakarta dan Sekitarnya
Tak sampai lima menit kemudian, listrik kembali padam.
"Lima menit doang terus mati sampai sekarang," ujar Angga, Senin pukul 05.15 WIB sebagaimana dilansir Kompas.com.
Kronologis Listrik Padam
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menceritakan kronologis kejadian pemadaman listrik (black out) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Inten mengatakan, pemadaman bermula pada buku 11.45.09 karena terdapat gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.
"Jadi pukul 11.45 WIB detik ke-27, SUTET Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul pada sirkuit 2. Akibatnya terjadi penurunan tegangan yang menyebabkan jaringan SUTET Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan. Ini yang menjadi pemadaman awal," kata Sripeni Inten Cahyani di Depok, Minggu (4/8/2019).
Di saat yang sama, listrik di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali tetap berjalan normal. Kemudian, pukul 11.48 WIB daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta padam secara serentak.
Baca: Petugas Butuh Waktu 3,5 Jam Evakuasi Perempuan Muda yang Coba Bunuh Diri di Badung
"Saat itu kami manajemen PLN mengawal langsung proses recovery dari kantor pusat pengatur beban," cerita Inten.
Recovery itu dilakukan dengan cara memasok aliran listrik dari Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan.
"Kemudian dari 2 PLTA itu berfungsi untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat
menuju PLTU Suralaya melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya," ucap Inten.
Dengan masuknya GITET Balaraja yang akan menuju ke PLTU Suralaya, diperkirakan listrik akan beroperasi secara bertahap hingga pukul 19.27 WIB ke depan untuk penormalan seluruh sistem Jawa Barat dan Banten.
Selain itu kata Inten, dari GITET Gandul akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta, diperkirakan bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan.
"Fokus kami saat ini mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI - Jakarta segera pulih. PLTGU Muara Karang itu dibutuhkan 30 menit untuk recovery," jelas Inten.
Dengan mengalirnya listrik tersebut, diperkirakan listrik akan kembali normal secara keseluruhan pukul 19.27 WIB.
Paling lama bila berjalan lancar, pemadaman tak akan berlangsung hingga pukul 00.00 WIB dini hari.
"Saya selaku Plt Dirut PLN dan jajaran Direktur PLN memimpin langsung proses recovery dari pusat pengendali beban Sistem Jawa-Bali baik di Pusat maupun di Unit. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi pada hari ini, dan saat ini semua upaya dikerahkan untuk merecovery sistem Jawa -Bali secara keseluruhan, khususnya Area Jawa Barat, Banten dan DKI," kata Inten.