Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) menggandeng Tokopedia untuk memasarkan produk hasil masyarakat pedesaan. 

Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, kerjasama dengan Tokopedia merupakan upaya mencari pasar agar produk yang dihasilkan dapat terserap maksimal. 

"Dengan secure pasarnya, kita secure produksinya sehingga ada jaminan, setiap yang diproduksi bisa diserap dan dengan terintegrasi secara vertikal dari hulu sampai hilir," ujar Eko di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Eko menjelaskan, kerjasama ini membuat biaya produksi warga di pedesaan menjadi lebih murah sekaligus menekan risiko rugi.

Masyarakat desa ke depannya juga lebih mudah mendapatkan akses pendanaan dari perbankan karena resikonya mengecil.

Produk-produk masyarakat desa yang tertampung dalam BUMDes, selain dipasarkan melalui Tokopedia saja, juga diniagakan lewat toko online lainnya seperti Bukalapak. 

Baca: YLKI Terima Empat Pengaduan Warga Akibat Matinya Aliran Listrik PLN

"Kita bukan hanya (kerjasama dengan) Tokopedia. Ada bukalapak, dengan Indonesia Mall, dengan BNI Online, dengan BUMN Mall, ada banyak," ujar Eko. 

Eko menilai, untuk membangun desa, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun, harus melibatkan peran swasta agar pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat terwujud.

"Sebagian besar ekonomi Indonesia di-drive oleh sektor swasta. Makanya kita juga harus libatkan swasta untuk ikut membangun desa, sehingga pertumbuhan ekonomi di desa bisa lebih cepat," kata Eko.

Program yang dikerjasamakan dengan Tokopedia ini di antaranya Tokopedia Center yang menghubungkan pembeli dan penjual lokal dengan pasar nasional dan menjadi pusat edukasi.

Tokopedia Corner juga menjadi tempat pengambilan barang di perguruan tinggi yang telah bekerjasama.  Tokopedia juga menyediakan program scholarship yang memberikan kesempatan mahasiswa magang kerja, mengikuti seminar dan mendapatkan beasiswa.