Alasan Kementerian BUMN Rombak Direksi BRI
Gatot menilai sosok Sunarso sudah cocok untuk memimpin BRI karena memiliki kapabilitas yang mumpuni.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Sunarso sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara definitif melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Selain itu, pemegang saham memutuskan untuk mengganti empat direktur di bank dengan laba terbesar di RI itu.
BRI juga menambahkan orang baru di jajaran komisaris, yaitu Loeke Larasati Agoestina.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo menjelaskan alasan dilakukannya perombakan direksi dan komisaris di BRI.
"Ini untuk penyegaran sambil untuk meningkatkan value daripada BRI," kata Gatot saat ditemui usai RUPSLB BRI.
Gatot menilai sosok Sunarso sudah cocok untuk memimpin BRI karena memiliki kapabilitas yang mumpuni.
"Banyak pertimbangannya, inovasi, dan kalau dari sisi pemahaman secara komprehensif, lengkap, baik dari sisi bisnis, corporate, maupun makro retail,” jelasnya.
Saat ditanyai mengapa direksi BRI dirombal meskipun kinerjanya baik, sementara perusahaan pelat merah lainnya seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero) tak mengalami nasib yang sama, Gatot enggan menjawab.
Ia juga enggan berkomentar banyak soal pengunduran diri Suprajarto yang menolak untuk digeser ke BTN karena merasa tak diajak bicara terlebih dahulu oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas.
"Kalau soal desain seperti itu (Suprajarto berhenti) bukan saya," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Komisaris Utama BRI Andrinof A Chaniago mengatakan, perombakan pengurus perseroan merupakan hal yang biasa.
"Pada waktunya setiap pengurus akan datang dan pergi. Kalau lihat jumlahnya banyak, tak juga. Kebetulan pada saat ini ada beberapa yang diganti, pemegang saham tentu punya satu tujuan yaitu bagaimana perusahaan terus tumbuh, menjaga penyegaran," jelas dia.
Terkait pengunduran diri Suprajarto, Andrinof mengaku menghormati keputusan tersebut. "Ya itu hormati sikap pribadinya pak Suprajarto," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.