KCN Sigap Tanggapi Keluhan Soal Debu
Keluhan masyakarakat sekitar Marunda mengenai debu batu bara yang berasal dari pelabuhan dengan sigap ditanggapi oleh manajemen PT Karya Citra Nusanta
Editor: Content Writer
Keluhan masyakarakat sekitar Marunda mengenai debu batu bara yang berasal dari pelabuhan dengan sigap ditanggapi oleh manajemen PT Karya Citra Nusantara (KCN).
Manajemen dari perusahaan patungan antara PT Karya Tehnik Utama (KTU) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tersebut sudah membentuk tim khusus untuk menganalisis keluhan masyarakat, penyebabnya, dan menyiapkan rekomendasi solusi.
Berkaitan dengan masalah itu, tim dari PT KCN saat ini tengah berdiskusi dengan pakar lingkungan dari universitas ternama. Tim berharap bisa segera mendapatkan solusi berkaitan dengan masalah tersebut dan rencana aksinya dalam waktu dekat.
Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi mengatakan manajemen tengah menyiapkan sejumlah langkah guna mengatasi penyebaran debu. Salah satu solusi jangka pendek yang telah diambil manajemen, salah satunya adalah membuat jaring basah yang mengelilingi area bongkar-muat. Jaring itu nanti dialiri air untuk memerangkap partikel debu yang terbang.
“Selain itu, kami juga menyiapkan sejumlah rencana untuk mengatasi masalah itu seperti bekerja sama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) untuk membentuk mini forest di sekitar pelabuhan yang berfungsi menjaring debu-debu tersebut,” tambah Widodo dalam siaran pers yang diterima Rabu (4/9/2019).
Sebagai informasi, pada 2013 KCN telah melakukan penanaman pohon bakau tahap 1 sebanyak 10.000 pohon. Kemudian pada 2014, penanaman pohon bakau tahap II dilakukan dengan jumlah pohon sama.
Saat penanaman pohon Bakau tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Camat Cilincing, Lurah Marunda dan Aktivis Masyarakat Peduli Lingkungan hadir untuk meresmikan. Kemudian, pada 2015 KCN membuat mini forest di area kantor yang berada di dalam wilayah pelabuhan juga.
Selain melakukan penghijauan, KCN juga sangat memperhatikan kebersihan di pelabuhan terutama di area dermaga. Secara rutin, KCN melakukan penyemprotan dan pembersihan dermaga setiap 2 minggu sekali agar debu yang dapat mengganggu lingkungan hilang. Tak hanya itu, kebersihan parit pembuangan juga terus diperhatikan sehingga tidak akan terjadi penyumbatan yang dapat mengakibatkan banjir.
“Berbagai upaya menjaga lingkungan Marunda telah dan akan terus kami lakukan dalam rangka mewujudkan pelabuhan yang hijau dan ramah lingkungan. Setelah kami lepas dari permasalahan hukum yang sedang dihadapi, kami akan lebih fokus membangun pelabuhan Marunda dan dampak ekonominya akan jauh lebih besar,” ujar Widodo.