Bursa Kripto Zipmex Raih Lebih dari Rp 67 Miliar Volume Perdagangan Sejak Meluncur di September 2019
Zipmex diluncurkan di Indonesia bulan lalu, menyusul perluasan terbaru yang dilakukan Zipmex di pasar Australia.
Editor: Choirul Arifin
Bursa Kripto Zipmex Capai Rp67 Miliar Volume Dagang dalam 1 Bulan Pertama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa kripto Zipmex yang berbasis di Singapura mengungkap kabar baru pencapaian lebih dari Rp67 miliar volume perdagangan dari trader kripto Indonesia, sejak platform tersebut diluncurkan awal September 2019 lalu.
Zipmex saat ini menerima rupiah dari para pengguna untuk memperdagangkan sejumlah aset kripto, termasuk Bitcoin (BTC), Ether (ETH), EOS, Ripple (XRP) dan Litecoin (LTC).
CEO Zipmex Marcus Lim mengatakan langkah Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) yang menggolongkan Bitcoin sebagai komoditas (aset kripto), turut mendorong perluasan yang lebih cepat bagi pasar aset kripto di Indonesia.
“Indonesia sejatinya sudah sangat siap mengadopsi perdagangan aset kripto dan Zipmex menyediakan bursa kripto yang aman, cepat dan terjamin bagi pengguna dari Indonesia. Penarikan rupiah pun dipermudah dan dengan harga BTC yang kompetitif,” jelas Lim.
Guna mempermudah penarikan rupiah dari Zipmex ke rekening bank pengguna Indonesia, Zipmex bermitra dengan PT ALTO Network. Perusahaan inilah yang mengelola jaringan ATM ALTO yang beroperasi di Indonesia. ALTO menghubungkan antar bank dalam transaksi keuangan.
Lim menjelaskan, Zipmex juga bermitra dengan badan-badan industri dan keuangan terkait agar Zipmex bisa menjadi bursa kripto terkemuka di Asia Pasifik.
“Peraturan oleh Pemerintah Indonesia terhadap aset kripto, menurut kami sebagai penanda adanya peralihan pandangan terhadap aset kripto, dari pinggiran ke arus utama pasar investasi. Zipmex berusaha memanfaatkan momentum ini dengan menjadi bursa kripto yang bertumbuh cepat di Asia,” lanjut Lim.
Apa yang dilakukan Zipmex berbeda dengan bursa kripto kebanyakan. Zipmex mengumpulkan data volume perdagangan dari beberapa bursa-bursa kripto besar.
Baca: Tarif Naik LRT di Jabodebek Ditetapkan Rp 12.000 untuk Semua Jurusan
Tersedia pula layanan over the counter (OTC) agar pengguna bisa memperoleh likuiditas dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan bursa kripto lain yang beroperasi di Indonesia.
Zipmex diluncurkan di Indonesia bulan lalu, menyusul perluasan terbaru yang dilakukan Zipmex di pasar Australia.
Baca: Prabowo dan Paloh Bertemu, Gerindra dan Nasdem Kompak Amandemen Menyeluruh UUD 1045
Guna menegaskan visi Zipmex sebagai bursa kripto terbesar di Asia Pasifik, Zipmex meluncurkan dan mendukung penuh fitur audit, penyimpanan dan asuransi keamanan yang didukung oleh emas dalam bentuk token “xbullion”.
Lim juga memaparkan, Zipmex telah menerima dukungan dari berbagai pemimpin di industri keuangan Asia.
Anggota Dewan Penasihat Zipmex terdiri dari Dr Sathit Limpongpan, Mantan Kepala Bursa Efek Thailand dan Profesor Dr Chaiya Yimwilai, Wakil Menteri untuk Wakil Perdana Menteri Thailand.
Baca: Bertemu di Kediaman Surya Paloh, Prabowo Potong Ucapan Paloh Saat Ditanya tentang Pilihan Oposisi
“Zipmex tidak hanya membawa banyak pengetahuan keuangan dan keahlian di pasar aset kripto, melainkan juga rekam jejak yang jelas terbukti dalam hal pengelolaan dana di tim inti kami dan juga dewan penasihat kami,” jelas Lim.
Saat ini Zipmex mengembangkan keamanan multi-approval di platform-nya untuk mematuhi standar keamanan dengan tingkat yang tinggi. Selain itu, Zipmex juga akan memberikan layanan asuransi 100 persen bagi aset-aset kripto.