Dorong Efisiensi Biaya Operasi, BTN Andalkan E-Learning
BTN menyatakan telah berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp 150 miliar tahun ini dengan melakukan digitalisasi dalam pengelolaan SDM.
Editor: Sanusi
![Dorong Efisiensi Biaya Operasi, BTN Andalkan E-Learning](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/direktur-strategic-human-capital-btn-yossi-istanto.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan telah berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp 150 miliar tahun ini dengan melakukan digitalisasi dalam pengelolaan SDM.
Salah satunya dengan menerapkan e-learning kepada pegawai yang akan dipromosikan.
“Dengan e-learning kami bisa menghemat sekitar Rp80 miliar, ini berhasil dari efisiensi biaya akomodasi dan tiket peserta learning. Ini jumlah yang cukup besar dan tentu berimbas kepada penurunan biaya operasional,” ujar Direktur Strategic Human Capital BTN Yossi Istanto saat memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Selasa (15/10/2019).
![Peserta bersepeda dalam acara Gowes Spirit of KPR BTN yang mengambil start di halaman Stadion Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Sabtu (24/11/2018). Sepeda santai ini mengelilingi Kota Bandung, diikuti sekitar 4.200 peserta yang terdiri dari pegawai, mitra kerja BTN dan masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut HUT Ke-42 KPR Bank BTN pada 10 Desember 2018. Bank BTN mencatat sejak pertama KPR direalisasikan pada tahun 1976, hingga Triwulan III 2018 total kredit yang disalurkan BTN hampir mencapai Rp 500 triliun dan telah dinikmati hampir 5.000.000 masyarakat di Indonesia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gowes-spirit-of-kpr-btn-di-bandung_20181128_181123.jpg)
Yossi mengatakan, dengan penghematan tersebut, BTN berhasil meningkatkan penghasilan pegawai meskipun kondisi keuangan perseroan sangat ketat.
Untuk itu, pengelolaan SDM akan terus mengimplementasikan sistem digital sehingga bisa berdampak positif terhadap kinerja perusahaan dan kesejahteraan pegawai.
"Inisiatif ini kami lakukan agar tercipta human capital yang handal dan mampu membawa Bank BTN beradaptasi serta meningkatkan produktivitas usaha di era industri 4.0," jelasnya.
Yossi mengatakan, BTN telah banyak berbenah dalam mengelola pegawai atau SDM sebagai aset penting bagi perusahaan.
Adapun inovasi yang dilakukan mulai dari proses perekrutan pegawai hingga pengembangan karir untuk menjadi pemimpin perseroan.
“Era disrupsi membuat perusahaan harus berinovasi jika ingin tetap hidup. Proses bisnis dan produknya juga perlu dilakukan inovasi,” katanya.
Di hadapan ratusan mahasiswa UNS, Yossi mengungkapkan, era disrupsi memunculkan peluang dan tantangan baru yang membuat bisnis memerlukan transformasi di bidang digital. Transformasi ini harus didukung dengan peningkatan kompetensi SDM.
“Peluang dan tantangan baru ini yang banyak membuat anak muda ingin menjadi entrepreneur,” paparnya.
Baca: Hingga September 2019, Ekspor Mobil Toyota Tembus 158.700 Unit
Baca: 6 Villa Murah di Yogyakarta, Mulai Rp 750 Ribu Per Malam
Menurut Yossi, menjadi entrepreneur merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil di era disrupsi, mengingat rasio pengusaha di Indonesia masih sedikit dibandingkan jumlah penduduk sekitar 3,1 persen.
Salah satu sektor yang menarik adalah menjadi pengembang properti mengingat masih besarnya potensi pengembangan perumahan dengan harga rumah yang terus naik.
“Oleh karena itu menjadi entrepreneur di bidang properti merupakan pilihan yang sangat menjanjikan. Kami mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha properti, karena imbal hasilnya sangat menguntungkan,” tegas Yossi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.